Mengenal Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial

Hubungan yang terjadi antar Individu sepanjang waktu melahirkan beberapa bentuk interaksi. Bentuk interaksi yang beraneka ragam tersebut terjadi karena kehidupan sosial yang bervariasi. Oleh karena itu, secara garis besar lahir dua bentuk interaksi sosial, di antaranya adalah Asosiatif, yaitu interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan Disosiatif, yaitu Interaksi sosial yang mengarah pada bentuk pemisahan.

 

Apa saja bentuk interaksi yang kita lakukan dalam setiap harinya? Dalam artikel ini membahas interaksi Asosiatif dan Disosiatif. Berikut ulasannya untuk Anda:

Kerja sama

Adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana ada usaha yang dilakukan bersama-sama antara indiviu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama. Bentuk interaksi ini timbul karena adanya kesamaan kepentingan, atau tujuan, dan pandangan anatar individu di dalamnya.

Contoh Kejadian :
Masyarakat yang bekerja sama untuk membersihkan lingkungan dan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum.
Latar Belakang :
Lingkungan kotor sehingga harus dibersihkan dan adanya fasilitas-fasilitas di lingkungan masyarakat rusak sehingga harus di perbaiki.
Dampak :
Lingkungan menjadi bersih dan fasilitas-faslitas umum dapat digunakan secara maksimal, optimal, dan efisien lagi.

Ada beberapa bentuk kerja sama di dalam masyarakat, di antaranya adalah :

  • Bargaining

Bargaining adalah bentuk kerja sama dalam perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara individu maupun kelompok.

  • Cooptation

Cooptation atau kooptasi meruapakan sebuah proses masuk dan diterimanya unsur-unsur baru dalam sebuah kelompok atao organisasi, untuk menjaga stabilitas organisasi tersebut.

  • Coalition

Coalition atau koalisi adalah sebuah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua buah organisasi atau lebih demi kepentingan bersama.

  • Join venture

Join venture atau disebut dengan usaha patungan adalah bentuk kerja sama yang tujuannya untuk menghasilkan keuntungan. Kerja sama ini dilakukan dengan perusahaan tertentu.

Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang dilakukan untuk mengurangi ketegangan – ketegangan yang terjadi anatar individu atau kelompok.

Contoh Kejadian :
Pernikahan dua orang yang terdiri dari mempelai perempuan beragama Hindu dan Mempelai laki-laki beragama Islam.
Latar Belakang :
Karena adanya rasa cinta yang membuat salah satu dari mereka harus mengalah, yaitu mempelai perempuan.
Dampak :
Mempelai perempuan menjadi agama Islam dan dapat hidup sejahtera tanpa ada tekanan.

Ada beberapa bentuk – bentuk akomodasi, di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Toleransi

Toleransi adalah suatu sikap yang diambil utuk menghindari suatu perselisihan.

  • Kompromi

Kompromi adalah interaksi sosial di mana terjadi sikap saling pengertian antar pihak, sehingga terjadi sebuah penyelesaian terhadap sebuah perselisihan. Kompromi sering disebut juga dengan perundingan.

  • Coercion

Koersi adalah suatu bentuk akomodasi, di mana proses pelaksanaannya dilakukan dengan cara paksaan. Bentuk coersi ini terjadi apabila satu pihak memiliki posisi yang lebih kuat.

  • Arbitration

Arbitation disebut juga dengan mediasi, yaitu suatu bentuk interaksi di mana pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga yang memiliki kedudukan lebih tinggi di antara kedua belah pihak yang saling bertentangan.

  • Concilation

Concilation adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mempertengahkan suatu permasalahan dan mengambil sebuah keputusan bersama.

  • Ajudication

Aujudication adalah sebuah bentuk penyelesaian perkara yang dilakukan melalui pengadilan. Cara ini bisanya dilakukan apabila tidak terjadi kesepakatan dalam perundingan.

  • Stalemate

Stalemate adalah sebuah bentuk akomodasi seperti balance of power (politik keseimbangan) di mana kedua belah pihak yang saling berselisih sama – sama mengurangi kekuatan mereka.

  • Segregasi

Segregasi yaitu sebuah upaya yang dilakukan dengan cara saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.

  • Gencatan senjata

Gencatan senjata adalah sebuah pertentangan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk mencari penyelesaian konflik tersebut.

Akulturasi

Akulturasi adalah sebuah proses yang terjadi di mana suatu kelompok manusia dihadapakan dengan unsur – unsur kebudayaan asing. Seiring berjalannya waktu, unsur – unsur tersebut akan diterima dan menjadi budaya mereka.

Contoh Kejadian :
Makanan chinese yang dulu di buat adari daging/minyak babi sekarang di ganti dengan daging dan minyak yang halal.
Latar Belakang :
Adanya keunikan berpikir masyarakat tentang penerimaan kebudayaan sendiri.
Dampak :
Masyarakat Islam dapat menikmati makanan chinese.

Asimilasi

Asimilasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial yang terjadi untuk mengurangi suatu perbedaan yang terjadi di antara beberapa individul atau kelompok, dengan kata lain asimilasi adalah usaha untuk menyamakan sikap, mental, dan tindakan agar tercapainya sebuah tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi adalah pembauran antara etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.

Contoh Kejadian :
Perkawinan antara orang dari Australia dan orang dari Indonesia.
Latar Belakang :
Adanya cinta yang membuat mereka meleburkan kebudayaan Negara mereka sendiri sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
Dampak :
Masing-masing pihak akan dapat lebih mengetahui keindahan masing-masing kebudayaan negaranya.

Persaingan (competition)

Persaingan merupakan sebuah bentuk sosial di mana adanya proses kompetisi atau persaingan antara individu atau kelompok. Meskipun adanya persaingan, bentuk sosial ini tidak menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu kemenangan.

Contoh Kejadian :
Persaingan antar banjar membuat “Ogoh-Ogoh” yang bagus untuk meraih kemenangan dalam lomba “Ogoh-Ogoh”.
Latar Belakang :
Adanya keinginan untuk menang dalam lomba “Ogoh-Ogoh”.
Dampak :
Masing-masing banjar akan membuat ogoh-ogoh yang bagus dan menarik sehingga masyarakat/wisatawan asing menjadi terpukau dan senang.

Kontravensi (contravention)

Kontravensi adalah bentuk proses disosatif di antara persaingan dan konflik. Ada 5 macam bentuk kontravensi, di antaranya adalah: Kontravensi yang bersifat umum, seperti penolakan, keengganan, gangguan, pengacauan, dan kekerasan. Kontravensi yang bersifat sederhana, seperti memaki-maki, menyangkal, mencerca, dan memfitnah. Kontravensi yang bersifat intensif, seperti penghasutan, penyebaran isu, dan mengecewakan. Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti membongkar rahasia lain dan berkhianat. Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, provokasi, dan mengganggu pihak lawan.

Contoh Kejadian :
Kakak yang tidak menyukai adiknya karena baru dibelikan sepatu oleh orang tuanya
Latar Belakang :
Kakak yang tidak di belikan sepatu baru, sedangkan adiknya dibelikan sepatu baru.
Dampak :
Kakak akan dimarahi orang tua karena tidak menyukai adiknya yang baru di belikan sepatu baru.

Konflik

Konflik adalah suatu bentuk proses sosial di mana adanya sebuah pertentangan anatara individu atau kelompok yang diwarnai dengan ancaman dan kekerasan.

Contoh Kejadian :
Sebuah keluarga yang berkonflik tentang rencana kemana mereka akan berlibur.
Latar Belakang :
Adanya perbedaan pendapat tentang rencana akan berlibur.
Dampak :
Keluaraga tersebut akan terjadi sedikit percekcokan.