Pembacaan dan Musikalisasi Puisi

Membaca puisi termasuk dalam kegiatan yang mengasah daya kreativitas. Di dalam kegiatan tersebut, kamu tidak hanya melisankan puisi secara nyaring, tetapi juga dituntut untuk bisa menyatakan ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi dengan benar.

 

Cara Membaca Puisi

a. Ekspresi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, atau perasaan); pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Ketika membaca puisi, kamu harus dapat mengungkapkan maksud, gagasan, atau perasaan suatu puisi melalui air muka secara tepat, misalnya kegembiraan, antusias, harapan, dan semangat.

b. Lafal
Lafal adalah bunyi bahasa yang diucapkan seseorang. Dalam membaca puisi, kata-kata harus dilafalkan dengan jelas.

c. Tekanan
Tekanan berarti kuat lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat. Tekanan berfungsi untuk menegaskan bagian kata yang satu dengan yang lain.

d. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi menyebabkan perbedaan maksud suatu kalimat. Intonasi dapat dibedakan menjadi empat yaitu intonasi berita, intonasi tanya, intonasi perintah, dan intonasi seru.

Pengertian Musikalisasi Puisi

Untuk menjadikan pembacaan puisi lebih ekspresif dan menarik, pembacaan puisi dapat dikemas dalam bentuk musikalisasi puisi.
Musikalisasi puisi merupakan kegiatan pembacaan puisi dengan cara dilagukan, diberi irama, atau diiringi musik yang sesuai dengan isi puisi.
Musikalisasi dapat membantu membangun suasana dan imajinasi kita dalam mengapresiasi puisi. Dalam pelajaran kali ini, kamu akan berlatih membuat sebuah musikalisasi puisi sederhana yang dapat ditampilkan.

Cara Membuat Musikalisasi Puisi

Langkah-langkah cara membuat musikalisasi puisi adalah (1) menikmati musikalisasi puisi, (2) memilih puisi yang akan dimusikalisasi, (3) memahami puisi yang akan dimusikalisasi, (4) menentukan irama yang sesuai dengan suasana puisi, (5) menampilkan musikalisasi puisi, dan (6) menilai musikalisasi puisi.

1. Menikmati Musikalisasi Puisi

Pernahkah kamu mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade atau Bimbo? Lirik lagu yang mereka nyanyikan terasa sangat puitis. Lirik-lirik lagu tersebut pada dasarnya adalah puisi yang dimusikalisasi atau disajikan dalam bentuk lagu yang memiliki irama.

Bahkan, lirik-lirik lagu Bimbo ada yang ditulis oleh Taufik Ismail, salah seorang penyair ternama Indonesia. Mari kita nikmati lirik-lirik lagu itu! Putarlah salah satu lagu Ebiet G. Ade!

Dengar dan cobalah ikut bernyanyi! Kamu dapat juga menyanyikan lagu “Tuhan” karya Taufik Ismail yang dipopulerkan oleh Trio Bimbo. Sambil bernyanyi, simaklah syair lagunya. Berikut adalah teks syair lagu “Tuhan”.

Tuhan

Oleh: Trio Bimbo
Tuhan, tempat aku berteduh
Di mana aku mengeluh
Dengan segala keluh

Tuhan, Tuhan yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala doa

Aku jauh Engkau jauh
Aku dekat Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa berpadu

Setelah kamu mendengarkan atau menyanyikan lagu tersebut, kemukakanlah pendapatmu tentang irama lagu itu. Apakah iramanya sesuai dengan suasana dan isi lirik lagunya? Bagaimana pula tentang suasana perasaanmu dan imajinasi yang kamu bayangkan ketika mendengarkan lagu itu?

Selanjutnya, cobalah syair lagu tadi kamu baca sebagaimana kamu membaca puisi dengan diiringi alat musik tertentu, misalnya gitar, piano, atau gamelan!

2. Memilih Puisi yang Akan Dimusikalisasi

Sebenarnya semua puisi bisa dimusikalisasi. Akan tetapi, sebaiknya kamu memilih puisi-puisi yang sederhana, yang syairnya mudah diucapkan agar mudah dinyanyikan.

Berikut ini salah satu contoh puisi sederhana yang dapat dimusikalisasi.

Tuhan
Karya: Hasbiono K.

Kauberi aku mata untuk melihat
Kauberi aku telinga untuk mendengar
Kauberi aku kaki untuk berjalan
Kauberi aku akal untuk berpikir

Tuhan,
Kini aku telah melihat bumiMu
Kini aku telah mendengar kata-kataMu
Kini aku telah berjalan menyelusuri bumiMu
Dan telah kupikirkan semua tujuanMu

Alangkah munafiknya diri ini
Bila tak bersyukur padaMu
Alangkah berdosanya hati ini
Bila keangkuhan ada pada diriku

Oh, Tuhan
Maafkan hambaMu

Pilihlah puisi yang sederhana yang mudah untuk dilagukan atau diiringi musik! Caranya, pilihlah beberapa puisi kemudian diskusikan dengan kelompokmu, dengan guru bahasa Indonesia, atau guru kesenian untuk menentukan puisi yang paling cocok untuk dimusikalisasi!

3. Memahami Isi Puisi yang akan Dimusikalisasi

Setelah menentukan puisi yang akan dimusikalisasi, kamu harus mampu memahami isi puisi dengan tepat agar irama lagu yang dipilih sesuai dengan isi puisi.

Untuk memahami isi suatu puisi, kamu dapat berpedoman pada pertanyaan berikut.

  •  Apa tema puisi itu?
  • Suasana bagaimanakah yang menjiwai puisi itu?
  • Hal apakah yang ingin dikemukakan pengarang melalui puisi itu?
  • Adakah bunyi vokal atau konsonan yang dominan dalam puisi itu?
  • Kata-kata apakah di dalam puisi itu yang menurutmu sulit untuk dipahami?
  • Menentukan Irama yang Sesuai dengan Suasana Puisi

Dengan bantuan guru musikmu, tentukanlah nada, irama, dan tempo yang sesuai dengan isi dan suasana puisi! Dengan demikian, akan tercipta perpaduan bunyi yang indah antara puisi dan alat musik yang mengiringi.

Manfaatkanlah alat-alat musik sederhana yang ada di sekitarmu seperti gitar, harmonika, atau seruling! Bila tidak ada alat musik, kamu dapat menyanyikan secara acapela (bernyanyi tanpa musik).

5. Menampilkan Musikalisasi Puisi

Setelah semuanya disiapkan tampilkanlah musikalisasi puisi! Dalam penampilan musikalisasi, unsur terpenting yang harus diperhatikan adalah kejelasan vokal dan penghayatanmu (ekspresi) saat menyanyikan puisi tersebut.

Yang diutamakan tetap isi larik-larik puisi. Musik menjadi pendukung yang harus senada dengan isi puisi. Kegiatan ini adalah sebuah kerja kelompok sehingga setiap anggota kelompok harus berperan aktif. Vokalis boleh lebih dari satu asalkan padu.