Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

3.4/5 - (8 votes)

Cerita fantasi memiliki banyak manfaat bagi anak-anak sekolah, salah satunya adalah melatih kreativitas. Berfantasi secara aktif bisa meningkatkan kreativitas seseorang. Kamu bisa menjadi penulis buku yang hebat. Harry Potter termasuk cerita fantasy yang sangat terkenal. Di Indonesia kita memiliki penulis hebat yang menulis berbagai cerita fantasi. Di antara penulis hebat cerita fantasi itu adalah Ugi Agustono dan Joko Lelono. Ugi Agustono menulis cerita fantasi berdasarkan pengamatan terhadap komodo dan suasana di pulau Komodo.

 

Berikut ini ada beberapa unsur cerita fantasi

Rangkaian Peristiwa Yang Dialami Nagata;

  • Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
  • Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor
  • Nataga mengeluarkan api besar. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

Rangkaian Peristiwa Yang Dialami Nono;

  • Nono berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Pada saat Nono ditugaskan membeli Tahu goreng ke Njari. Di tengah perjalanan dia memarkirkan sepedanya didekat pohon kenari angker itu dan duduk di danau.
  • Nono kaget karena dikejutkan oleh Trimo. anak yang menghilang di pohon kenari tersebut pada zaman perang belanda. Trimo memperingatkannya untuk bersembunyi
    Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Ia pergi melihat pohon kenari itu digantikan dengan tenda tenda, gerobak, kuda, serta pasukan belanda.
  • Nono hampir digantung dan bertemu dengan tokoh tokoh sakti . Kemudian Nono diminta untuk memimpin pasukan untuk melawan Setan Merah yang disebabkan oleh konspirasi orang orang dalam kerajaan.

Keajaiban yang dimunculkan dalam cerita yang dialami tokoh

Keajaiban Tokoh
Teks 1;

  • Komodo bisa melatih anak buahnya menyerang siluman serigala
  • Ekor nataga mampu mengeluarkan api yang besar
  • Nataga melompat bagai kilat dan dia mengepung serigala

Teks 2;

  • Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari
  • Nono tiba-tiba berada di zaman Belanda
  • Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro
  • Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan

Peristiwa Aneh
Teks 1;

  • Serigala tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka.
  • Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api.

Teks 2;

  • Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya.
  • Pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan Belanda

Ciri Umum Teks Cerita Fantasi Sebagai Teks Narasi

1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan

Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

2. Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang,

3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

5. Bersifat fiksi

Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

6. Bahasa

Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).