Pengelompokkan Protozoa

Protista mirip hewan adalah anggota kelompok protista yang memiliki ciri menyerupai hewan (kingdom animalia), yaitu mereka dapat bergerak dan berkembangbiak. Protista Mirip Hewan sering disebut sebagai Protozoa. Kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani, Proto = pertama, dan zoo artinya hewan. Anggotanya memiliki bentuk yang bervariasi, bulat, oval, batang dan ada yang bentuknya berubah sesuai kondisi lingkungan.

 

Protozoa merupakan makhluk kosmopolitan, yang artinya dapat ditemukan di habitat manapun. Protista mirip hewan dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Secara seksual dengan konjugasi, yaitu penempelan dua infividu yang saling menukarkan intinya. Sedangkan secara aseksual dilakukan dengan membelah diri. Terdapat lebih dari 40.000 spesies dari protista mirip hewan yang telah dikenali.

Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, protista mirip hewan dibagi menjadi 6 filum, yaitu :

Zoomastigophora (ZooFlagellata)

Zomastigophora merupakan kelompok protista mirip hewan yang alat geraknya berupa flagella (bulu cambuk). Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu mastig yang artinya cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Umumnya kelompok ini memiliki dua flagella di tubuhnya, bisa saja keduanya berada di belakang tubuh, tidak jarang pula terdapat di depan dan belakang tubuh.

Habitatnya kebanyakan di air, tanah, bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, atau menjadi parasit. Sebagian besar hidup sebagai organisme uniseluler yang soliter (hidup sendiri), sebagian lainnya hidup berkoloni. Zooflagellata ada yang hidup autotrof karena memiliki kloroplas, adapula yang mencari makanan secara heterotrof.

Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitu:

Fitoflagellata

  1. Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
  2. Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
  3. Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).

Zooflagellata/dinoflagellata

  1. Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
  2. Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
    Contohnya:
    · Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan
    · Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
    · Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
    · Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
    · Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
    · Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
    · Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
    · Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
    · Leishmania donovani kalaazar
    · Leishmania tropika penyakit kulit

Ciliophora (Ciliata)

Ciliata merupakan kelompok protista mirip tumbuhan yang alat geraknya berupa silia (bulu getar). Umumnya merupakan organisme uniseluler yang hidup soliter (menyendiri) di habitat air tawar. Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya berfungsi menggerakan makanan agar dapat masuk melalui mulutnya. Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka Ciliata termasuk organisme heterotrof. Ciliata biasanya memiliki dua inti sel yang disebut makronukleus (berukuran lebih besar) dan mikronukleus (berukuran lebih kecil).

Reproduksi aseksual dilakukan dengan membelah diri, dan seksual dilakukan dengan konjugasi (saling menempelkan tubuh dan bertukar inti). Cilliata merupakan predator yang hebat, mereka dapat melepaskan jarum yang disebut trikosista sehingga mangsanya tidak dapat bergerak. Kemudian ia akan memakan mangsa tersebut dan melakukan percernaan pada bagian vakuola. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui proses eksositosis (transpor molekul membran plasma dari dalam ke luar).

Ciliophora merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:

Paramecium caudatum

  1. Disebut hewan sandal
  2. Habitat di tempat berair, sawah, rawa
  3. Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain
  4. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
  5. Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi

Stylonichia

  1. Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air
  2. Bentuknya seperti siput

Selain itu ada juga Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp), Balantidium coli (habitat di kolon manusia), Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah), Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil) dan Didium (mangsa dari Paramecium sp).

Rhizopoda (Sarcodina)

Rhizopoda merupakan filum protista mirip hewan yang memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Kaki semu ini berasal dari penjuluran sitoplasma sel tubuhnya. Spesies terkenal dari Rhizopoda yaitu amoeba sp. sering ditemukan di kolam atau air. Rhizopoda memiliki struktur internal yang kompleks sehingga memungkinkannya untuk merasakan dan menangkap mangsa.

Selain berfungsi untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk menangkap makanannya. Setelah makanan tersebut dicerna, zat sisa hasil pencernaan akan memadat dan menepi pada ujung tubuh kemudian keluar dari tubuh. Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka rhizopoda termasuk organisme heterotrof. Rhizopoda berkembangbiak dengan membelah diri secara langsung (pembelahan biner).

Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Contoh-contohnya yaitu:

Amoeba sp

  1. Bentuk selalu berubah-ubah
  2. Habitat di air tawar
  3. Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
  4. Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
  5. Reproduksi dengan pembelahan biner

Entamoeba histolytica

  1. Di dalam usus halus manusia
  2. Penyebab disentri amoeba

Selain itu ada juga Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare, Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi, Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar, Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel, Foraminifera Kerangka luar dari kapur,  sebagai penunjuk adanya kandungan minyak bumi, hidup di laut, Radiolaria Kerangka luar dari kersik, sebagai bahan penggosok, hidup di laut.

Apicomplexa (Sporozoa)

Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Organisme ini bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa hidup secara parasit, dan makanan diserap langsung dari inangnya. Banyak dari anggotanya memiliki siklus hidup yang kompleks, oleh karena itu disebut juga apicomplexa. Beberapa spesies kelompok ini dapat menyebabkan penyakit serius pada makhluk hidup lain, salah satu contohnya yang terkenal adalah plasmodium sp. sebagai penyebab penyakit malaria.

Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:

  1.  Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2×24 jam) atau setiap 48 jam.
  2.  Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
  3.  Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2×24 jam)
  4. Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2×24 jam), tidak terdapat di Indonesia

Mengalami 2 fase, yaitu:

  1. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
    Skema : fertilisasi —- zigot —- ookinet —- oosista —- sporozoid
  2. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
    a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
    Skema : sporozoid —- skizon erytozoik —- merozoit eryptozoik
    b) Dalam darah (eritrositik)
    Skema : tropozoit —- skizon muda —- skizon matang —- merozoit —- makrogamet/mikrogamet

Actinopoda (Heliozoa dan Radiozoa)

Actinopeda merupakan protista mirip hewan yang alat geraknya kaki semu (pseudopodia) runcing yang memancar dari tubuhnya. Pseudopodia tipe ini dise but axopodia. Axopodia berfungsi untuk membuatnya mengapung dan memangsa organisme lain yang lebih kecil. Nama aticnopoda berarti kaki yang memancar atau kaki sinar. Sebagian besar Actinopoda adalah plankton. Actinopoda terdiri atas heliozoa dan radiozoa. Heliozoa umumnya hidup di air tawar, sedangkan radiozoa hidup di air laut.

Foraminifera

Foraminifera merupakan protista mirip hewan yang ditemukan di laut, pasir, menempel pada batu atau alga. Nama foraminifera berasal dari kata foramen yang artinya lubang. Kelompok ini memiliki cangkang atau kerangka yang disusun oleh Kalsium Bikarbonat (CaCO3). Jika ia mati, maka cangkangnya akan membentuk tanah globigerina, tanah ini dapat dijadikan sebagai penanda sumber minyak bumi. Alat gerak pada foraminifera adalah kaki semu (pseupodia) halus yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. 90% foraminifera yang ditemukan sudah berada dalam bentuk fosil di lautan.