Membedakan Fakta dan Opini

4.3/5 - (33 votes)

Teks Eksposisi adalah salah satu diantara bentuk tulisan atau karangan yang isinya berusaha untuk menjelaskan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut dengan gaya penulisan yang singkat, padat serta jelas. Dalam teks eksposisi sendiri memiliki struktur seperti tesis atau pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.

 

Ciri-ciri teks eksposisi

  • Gaya informasinya persuasif atau mengajak.
  • Penyampaian teksnya secara jelas, lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
  • Menjabarkan informasi-informasi pengetahuan.
  • Bersifat tidak memihak yang artinya tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.
  • Teks Eksposisi bersifat netral dan objektif.
  • Penjelasannya disertai data-data yang akurat dan terpercaya.
  • Menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.

Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis dapat menggunakan fakta dan alasan-alasan yang logis. Fakta-fakta disajikan dalam kalimat fakta, sedangkan alasan yang logis disajikan dalam kalimat opini.

Coba kamu perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini.

Kalimat fakta: Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba.

Kalimat opini: Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas.

Diskusikanlah dengan temanmu, apa perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini. Selanjutnya, kerjakan tugas-tugas berikut untuk memperkuat pemahamanmu tentang kalimat fakta dan kalimat opini.

Tugas

Bacalah kembali teks eksposisi berjudul Pembangunan dan Bencana Lingkungan”, kemudian datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini.

Kerjakan di buku tugasmu dengan menggunakan tabel berikut ini.

Kalimat fakta

  • Pada tahun 2005 – 2006 tercatat …… 241. gempa bumi dan 13 bencana tsunami.
  • Menurut tim ahli pusat penelitian …. daerah resapan air dan tampungan air.
  • Banjir yang terjadi di jakarta pada Februari 2007 …… mengabaikan pelestarian lingkungan.

Kalimat opini

    • Kesulitan penerapannya ……salah satunya Indonesia.
    • Setiap tahun di negara kita …. penebangan hutan … 50x luas kota Jakarta.
    • Meskipun tidak mungkin….. setidaknya harus dicari solusi…. buruknya kondisi bumi.

Untuk meningkatkan penguasaan kamu dalam menginterpretasi makna eksposisi, bacalah teks berikut ini.

Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.

a. Upaya Rekonsiliasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

b. Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia Tentang Alam
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

Tugas 1

1) Temukan pendapat dan argumen yang disampaikan penulis dalam eksposisi di atas dengan mengisi tabel berikut ini. Kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.

Pendapat

  • Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka.
  • Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
  • Semua orang harus menjaga lingkungan hidup untuk kelangsungan hidupnya.

Argumen

  • Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar.Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia.
  • Melestarikan lingkungan hidup sangatlah penting untuk semua masyarakat dikarenakan lingkungan hidup berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
  • Upaya mengantisipasi kerusakan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, melakukan reboisasi untuk menjaga supaya hutan tidak gundul. Kedua, membuat sengkedan atau terasering unguk menghindari risiko erosi. Ketiga, penanaman hutan kota untuk mengurangi polusi udara.

Tugas 2

Buatlah ringkasan teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup di atas. Untuk memudahkan pekerjaanmu, temukan gagasan pokok setiap paragraf dalam teks tersebut dengan mengisi tabel berikut ini. Kemudian susunlah ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan pokok tersebut.

Gagasan Pokok Paragraf

  • Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka
  • Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
  • Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi.
  • Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah.
  • Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkin-kannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Resume

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Banyak usaha yang seharusnya dilakukanoleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup tetapi kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. dapat memungkinkan manusia melakukan perubahan demi kenyamanan di tengahtengah lingkungan hidupnya. Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam yaitu menganggap alam sebagai objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu perubahan konsep baru yakni melihat alam sebagai objek.

Tugas 3

Seringkali teks eksposisi diikuti dengan rekomendasi untuk memecahkan permasalahan yang dibahas. Agar dapat memahami rekomendasi yang tepat sesuai dengan permasalahan dalam eksposisi, kerjakan tugas berikut.

a) Datalah rekomendasi yang disampaikan penulis dalam teks tersebut.
Jawab : Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan.

b) Temukan permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitarmu. Buatlah rekomendasi unuk memecahkan permasalahan tersebut!
Jawab : Masalah: Penggalian pasir ilegal
rekomendasi: penutupan tempat penggalian pasir

c) Lengkapi rekomendasimu dengan argumen yang mendukung.
Jawab : Argumen: penggalian pasir menyebabkan kerusakan lingkungan yang akan menimbulkan bencana.