Menyusun Ulasan dari Buku yang Dibaca

4.3/5 - (119 votes)
  • Ulasan selalu ditujukan pada isi buku bukan pada pandangan sendiri, sehingga dalam memberikan ulasan harus dibantu oleh kerangka isi buku;
  • Berikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi buku secara proporsional;
  • Kemukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap bagian buku (fiksi) atau setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan) yang dianggap menarik;
  • Pada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku tersebut.

Ringkasan

 
  1. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu.
  2. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
  3. Makna puisi adalah pesan yang ingin disampaikan penyair lewat puisinya.
  4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan dan memusikalisasikan puisi adalah vokal, intonasi, dan ekspresi. Untuk musikalisasi puisi ditambah unsur musiknya.
  5. Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
  6. Kata kongkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indera.
  7. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.

Contoh jawaban:

Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

Judul Buku : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Tebal Buku : 529 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2005

Sinopsis
Laskar Pelangi, novel karangan penulis terkenal Andrea Hirata. Novel yang menceritakan sebuah kisah kehidupan 10 anak dengan latar belakang berasal dari keluarga miskin di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Nama dari 10 anak tersebut antara lain Lintang, Ikal, Mahar Ahlan, Jumadi Ahlan, A Kiong, Syahdan Noor Aziz, Borek, Mukharam Kucai Khairani, Harun, Trapani, dan Sahara satu-satunya anak perempuan di antara mereka.

10 orang bersahabat ini memiliki orang tua yang berprofesi sebagai penambang timah. Namun, walaupun kehidupan dilanda kemiskinan, mereka tetap menjalankan aktivitas pendidikan seperti halnya anak-anak yang lain. Dengan gedung sekolah tua ala kadarnya, mereka tetap semangat dan senang menimba ilmu di tempat itu.

Mereka memiliki teman baru di sekolahnya, yaitu seorang gadis cantik bernama Flo yang merupakan anak dari seorang pegawai penambangan timah.

Dalam kondisi sekolah yang memprihatinkan, gedung yang sudah tua serta tidak layak pakai dan murid sekolah yang hanya ada 10 anak di sekolah itu. Keadaan seperti itu mendapatkan respon dari Pemerintah Daerah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Selatan, yaitu berupa peringatan bahwa sekolah tersebut (SD Muhammadiyah) harus ditutup karena memiliki murid yang terlalu sedikit.

Harun seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental, ia memiliki komitmen ingin sekolah dan datang pada saat penutupan. Pada saat penerimaan siswa baru, baru terkumpul 9 siswa. Ketika Pak Harvan berpidato bahwasanya sekolah tetap berdiri harus dengan 10 orang, di saat itulah Harun datang sebagai pelengkap dan akhirnya sekolah tidak jadi ditutup.

Ibu Muslimah adalah seorang guru yang sabar dalam mendidik mereka. Beliau adalah sosok wanita yang memiliki tekad kuat. Beliau hanya seorang lulusan pendidikan tingkat SMP, namun dengan tekadnya yang kuat beliau menjadikan dirinya wanita yang kuat, tegar, dan memiliki dedikasi tinggi akan pendidikan.

Kelebihan
Memiliki gaya bahasa yang cukup menarik untuk dibaca, memberikan kenyamanan para pembaca saat menyimak setiap alur ceritanya. Kisahnya memberikan pelajaran yang patut diteladani, terutama dalam aspek moral dan sosial. Dan juga alur ceritanya menanamkan sikap selalu bersyukur atas apa yang ada dan diberikan oleh-Nya.

Kekurangan
Karena kisahnya berlatar belakang di sebuah daerah terpencil, beberapa kata menggunakan bahasa daerah yang tidak semua orang mengerti.