Langkah – Langkah Tolak Peluru Gaya Menyamping dan Membelakangi

Tolak peluru merupakan cabang olahraga atletik dan termasuk nomor lempar. Dikatakan bahwa tolak peluru adalah nomor lempar karena nomor tolak peluru dilemparkan dengan cara ditolakkan atau didorong menggunakan tangan. Tujuan melakukan tolak peluru adalah menghasilkan jarak tolakan yang sejauh-jauhnya. Dalam tolak peluru terdapat dua macam gaya, yaitu gaya ortodock dengan awalan menyamping dan gaya O’Brien dengan membelakangi sektor tolakan.

 

Gaya tolak peluru dengan membelakangi itu disebut juga gaya O’Brien, karena orang yang pertama kali mempergunakan dan sekaligus memperkenalkan gaya tersebut bernama Parry O’Brien. Gaya tersebut dipergunakan pada saat penyelenggaraan Olimpiade Helsinky pada tahun 1952.

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru antara lain:

  1. Untuk senior putra = 7.257 kg
  2. Untuk senior putri = 4 kg
  3. Untuk yunior putra = 5 kg
  4. Untuk yunior putri = 3 kg

Teknik Memegang Peluru

Cara memegang peluru, yaitu:

  1. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas
  2. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping agar tidak jatuh atau tergelincir.
  3. Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menmpel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping, sedikit serong ke depan.
  4. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar seluruh badan dan tangan dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dari lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.

Langkah – Langkah Tolak Peluru Gaya Menyamping

Sikap permulaan

  1. Pada gaya menyamping, arah sasaran dengan bahu kiri menghadap ke samping, ke arah sasaran.
  2. Kedua kaki dibuka selebar bahu,
  3. Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara tulang rahang dan selangka siku yang
    mengarah ke samping bawah, dan
  4. Lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang wajar.

Gerakan tolakan

  1. Lakukan gerak pendahuluan dengan kaki kiri.
  2. Gerak pendahuluan dilakukan dengan kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri secara bersamaan dengan men”jingkrak”kan kaki kanan.
  3. Gerakan “jingkrak” serendah-rendahnya segaris dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan lebih dahulu
  4. Setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat dengan tekukan lutut kaki kanan diluruskan yang disertai sedikit putaran badan ke arah kiri,
  5. Kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk.
  6. Tangan kanan mulai diluruskan ke arah tolakan,
  7. Kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu kekuatan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan.

Sikap akhir

  1. Kaki kanan langkah pendek dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan lengan kanan.
  2. Tolakan mengarah ke depan atas dan dalam sikap rileks.

Langkah – Langkah Tolak Peluru Gaya Membelakangi

Fase persiapan

  1. Badan membelakangi sektor tolakan atau daerah tolakan
  2. Berat badan berada di atas tungkai kanan
  3. Sambil merendahkan badan, angkat tumit dari tungkai penopang
  4. Tungkai belakang di angkat sedikit ke belakang atas
  5. Selanjutnya tekuk tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan

Fase Meluncur

  1. Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakan telapak kaki dan tunit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini
  2. Tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop
  3. Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai
  4. Seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serempak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lapangan/sektor tolakan
  5. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan
  6. Titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan

Fase Akhir

  1. Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai
  2. Pinggul digeser menyamping, berat badan di antara kedua kaki
  3. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan diputar ke kiri
  4. Badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan

Tolakan

  1. Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.
  2. Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru.
  3. Pada saat ini hentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan ditutunkan ke arah bawah.