Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton

4.9/5 - (73 votes)

Di bagian ini kamu akan menganalisis drama yang dibaca atau disimak dan menganalisis kebahasaan dalam drama yang dibaca atau disimak.

 

Kegiatan 1

Menganalisis Isi Drama yang Dibaca atau Disimak

“Bercerita tentang apakah drama ‘Panembahan Reso’ di atas? Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut. Adapun yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu drama yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau penonton. Tema juga dapat diartikan sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari ide dasar itulah kemudian drama itu terbangun. Tema merupakan pangkal tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai cerita yang diciptakannya.

Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema itu dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni tema utama dan tema tambahan.

  1. Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama.
  2. Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang mendukung tema utama.

Tema-tema itu biasanya tidak disampaikan secara eksplisit. Setelah menyaksikan seluruh adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kita akan dapat menemukan tema drama itu. Kita harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan.

Walaupun tema dalam drama itu cenderung “abstrak”, kita dapat menunjukkan tema dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait.

Tugas
Bacalah teks drama di bawah ini!

Teks 1:

Lomba Masak

Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore hari.

Reni : Bagaimana Ri, kau sudah mendapat ide?

Ria : (penuh tanda tanya) sebetulnya sudah, tapi…. Apakah kalian setuju dengan ideku ini?

Untari dan Susi : (hampir bersamaan) Coba katakan, apa idemu?

Ria : Begini (diam sebentar). Kita buat saja masakan dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami panen pisang dan singkong, kemarin. Nah, kita bisa memanfaatkan kedua bahan itu.

Untari : Tapi….apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab, singkong dan pisang hanya bahan murah.

Susi : Benar pendapat Untari, tentunya kelompok kita akan membuat masakan dari bahan yang lebih baik dan lebih mahal.

Reni : Tetapi aku setuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan yang sederhana kita pun dapat membuat makanan yang enak.Kebetulan kakakku pernah membuat makanan dari bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar dari dia.

Ria : Ya, ibukupun pernah memasaknya, dan hasilnya … Kami semua senang.

Untari : (bernada khawatir) Tapi …. Bagaimana dengan kelompok lain?

Susi : Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal.

Reni : Ah, makanan mahal belum tentu enak rasanya. Dan kita harus mengingat kemampuan kita.

Ria : Betul kata Reni, sebaliknya makanan yang murah belum tentu tidak enak. Maka, sekarang kita putuskan saja, kelompok kita, kelompok II, akan membuat makanan dari bahan singkong dan pisang.

Reni : Ya, aku setuju, bagaimana Untari, dan kau Susi?

Untari : (bernada pasrah) Bisa begitu …. Ya sudahlah, aku setuju.

Susi : Aku juga setuju.
……………………………………………

Teks 2:

Naik Kelas

Ardi : Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan wajahmu tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Bersorak-sorak gembira! Mereka telah berhasil merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak menjadi juara seperti kau!

Citra : Itulah bedanya!
Ardi : Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan.
Citra : Tentu saja! Namanya juga orang hidup!
Ardi : Apakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu?
Citra : Tidak!
Ardi : Nilaimu yang bagus?
Citra : Tidak!
Ardi : (Bersungut) Semua tidak! (Setelah diam sejenak) Yang kamu pikirkan itu, apakah ada hubungannya dengan makhluk hidup?

Citra : Ya dan tidak!
Ardi : Sejenis hewan?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia? Tumbuhan? Cacing?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia tidak, hewan tidak, tumbuhan juga tidak! Eng…. apa ada hubungannya dengan orang lain?

Citra : Ya!
Ardi : (Kecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku tentu tidak akan main ragam pesona seperti ini! Tak tahulah apa yang hendak aku lakukan dengan proyek termenungmu itu! Semula….sebagai seorang kawan, aku ingin membantu.Siapa tahu kepalaku yang dungu ini bisa memberikan pertolongan. Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus terhadap masalah yang khusus pula.

Citra : Nah! Mendekati hal itu, Ar!
Ardi : O, soal yang khusus-khususan itu, toh?
Citra : Ya. Bahkan sangat khusus dan sangat pribadi!
Ardi : Apa itu?
Citra : Aku kagum dan tidak mengerti terhadap dirimu, Ardi!
Ardi : Terhadap aku yang bodoh dan tidak naik kelas ini?
Citra : Ya. Kamu tidak naik kelas, tetapi begitu besar perhatianmu padaku. Kamu tidak naik kelas, tetapi tampak tidak merasa kecewa, bahkan tenang-tenang saja. Itulah yang membuat aku bingung!

Setelah kamu membaca kedua naskah di atas, ikutilah instruksi di bawah ini!

  1. Tentukanlah tema dari masing-masing teks drama di atas!
  2. Bagaimanakah inti cerita yang terdapat pada teks 1 dan teks 2?
  3. Berikan tanggapanmu terhadap masing-masing teks drama tersebut!

Contoh Jawaban

  1. Teks drama pertama bertemakan tentang perlombaan masak yang diadakan oleh beberapa perempuan. Sementara itu, teks drama kedua bertemakan sikap perhatian seorang teman.
  2. Cerita dari teks pertama ialah beberapa perempuan (Reni, Ria, Untari, dan Susi) sedang berkumpul bersama dengan tersedianya berbagai hidangan makanan dan minuman. Dengan adanya berbagai makanan yang tersedia, mereka memiliki ide dalam membuat masakan dari bahan-bahan yang ada, misalnya pisang dan singkong. Sementara itu, cerita kedua tentang seorang peserta didik yang sedang termenung dan dihampiri oleh salah satu teman di kelasnya untuk mencari tahu apa yang sedang dipikirkannya, dengan wajah yang tampak bimbang.
  3. Dari kedua teks di atas, cerita yang disajikan merupakan peristiwa yang terjadi dalam keseharian. Tema yang disajikan dari naskah tersebut dapat menjadi ide dalam membuat naskah drama.