Faktor Yang Menyebabkan Kadar Air Laut Berbeda

Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl). Dikutip dari Wikipedia.org

 

Air laut memiliki kandungan garam yang berbeda. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, yang mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Sedangkan Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.

Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.

Pengertian Salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.

Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5%. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki kadar garam sekitar 30%. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya.

Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Salinitas Air Laut

Pada laut yang terhubung biasanya perbedaan salinitas kecil, namun perbedaan tertentu akan Nampak pada laut-laut tertentu yang terpisah dari laut lepas. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya salinitas air laut, yaitu:

  1. Penguapan
    Penguapan semakin besar maka salinitas semakin tinggi, kebalikannya makin kecil penguapan maka salinitasnya makin rendah.
  2. Curah hujan
    Makin banyak curah hujan maka salinitas makin rendah, kebalikannya makin rendah curah hujan maka salinitasnya makin tinggi.
  3. Air sungai
    Air sungai yang bermuara kelaut, makin banyak air sungai yang bermuara kelaut maka salinitas air laut tersebut rendah.
  4. Letak dan ukuran laut
    Laut laut yang tidak berhubungan dengan laut lepas dan terdapat di daerah arid maka salinitasnya tinggi.
  5. Arus laut
    Laut laut yang dipengaruhi arus panas maka salinitasnya akan naik dan kebalikannya laut-laut yang dipengaruhi oleh arus dingin maka salinitasnya akan turun (rendah).
  6. Angin
    Kelembaban udara diatasnya, ini berhubungan dengan dan penguapan berhubungan dengan besar kecilnya salinitas air laut.

Salinitas dipermukaan sangat khas dan berfariasi. Nilai-nilai salinitas pada permukaan dipengaruhi oleh proses fisik yang terjadi di perairan. Salinitas akan meningkat karena penguapan dan pembekuan. Salinitas akan menurun akibat hujan, aliran sungai, dan mencairnya es.

Perbedaan antara penguapan dan curah hujan di lintang menyebabkan terjadinya perbeberbedaan tersebut. Penurunan salinitas permukaan dekat khatulistiwa disebabkan oleh curah hujan yang lebih besar atau tinggi.

Faktor Salinitas Kualitas Air

Untuk mengukur tingkat keasinan air laut itulah maka digunakan istilah salinitas. Salinitas juga dapat digunakan di perairan manapun namun memang yang paling mencolok adalah di laut. Salinitas dapat didefinisikan sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air.

Dalam keadaan stabil di laut kadar salinitasnya berkisar antara 34% sampai 35%. Tiap daerah memiliki kadar salinitas yang berbeda beda seperti di daerah tropis salinitasnya berkisar antara 30-35%, tetapi tidak terdapat pertambahan kadar garam.

Kadar garam ini tetap dan tidak berubah sepanjang masa. Lalu mengapa kadar salinitas di setiap perairan berbeda, padahal kadar garamnya tetap? Hal ini disebakan karena adanya distribusi salinitas di laut. Distribusi ini terjadi secara vertikal dan horizontal. Distribusi salinitas dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu :

  1. Pola sirkulasi air : membantu penyebaran salinitas
  2. Penguapan (evaporasi) : semakin tinggi tingkat penguapan di daerah tersebut, maka salinitasnya pun bertambah atau sebaliknya karena garam-garam tersebut tertinggal di air contohnya di Laut Merah kadar salinitasnya mencapai 40%.
  3. Curan hujan (presipitasi) : semakin tinggi tingkat curah hujan di daerah tersebut, maka salinitasnya akan berkurang atau sebaliknya hal ini dikarenakan terjadinya pengenceran oleh air hujan.
  4. Aliran sungai di sekitar (run off) : semakin banyak aliran sungai yang bermuara pada laut maka salinitasnya akan menurun dan sebaliknya.

Berdasarkan perbedaan salinitasnya perairan dapat dibedakan menjadi 4 kelompok, antara lain :

  1. Perairan tawar (fresh water) yaitu perairan yang memiliki salinitas berkisar antara 0 – 5 ppt. contohnya pada air minum, air sungai, sumur, dsb
  2. Perairan payau (brakish water) yaitu perairan yang memiliki salinitas berkisar antara 5 – 30 ppt, contohnya pada daerah hutan bakau, muara sungai, dan daerah tambak.
  3. Perairan laut (saline water), yaitu perairan yang memiliki salinitas berkisar antara 30 – 50 ppt. contohnya laut lepas
  4. Perairan hipersaline (brine water), yaitu perairan yang memiliki salinitas > 50 ppt. contohnya laut yang dekat kutub

Penyebab Mengapa Air Laut Asin

Jika garam di laut bisa diangkat ke daratan, maka diperkirakan akan membentuk lapisan setinggi gedung perkantoran 40 tingkat. Sedangkan, kandungan garam yang terdapat disungai sangat sedikit. Jadi rasa dari air sungai tawar. tetapi sungai berperan penting dalam menyebabkan air laut penuh dengan garam.

Jika terjadi hujan di daratan maka air akan meresap dalam tanah dan sedikit demi sedikit akan keluar melalui sungai – sungai dan kemudian akan dibawa menuju kelaut. Pada saat menuju kelaut air dari daratan juga membawa Garam mineral.

Pada saat air laut menguap hanya membawa H20 (air) dan garam garam mineral yang terdapat pada air laut tetap tinggal, itulah yang menyebabkan sehingga air laut rasanya asin. Faktor suhu sangat mempengaruhi rasa dari air laut, apabila semakin panas daerah tersebut maka air laut akan sangat terasa asin.

Lalu kenapa air di danau itu tidak berasa asin padahal airnya juga dari daratan? Jawabannya karena permukaan air danau tidak cukup luas sehingga penguapannya tidak begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau masih balance dan sumber mineralnya sangat terbatas beda dengan laut yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.

Jika anda menyeburkan diri pada laut yang kadar garamnya akan membuat badan menjadi terapung laut yang kadar garamnya sangat tinggi bisa membuat bobot manusia yang berat menjadi ringan alias terapung.

Berdasarkan Penjelasan Diatas apabila dalam sebuah wadah atau tempat yang berisi air kemudian anda memasukan garam yang banyak berarti anda tidak akan tengelam jika berjalan di air yang mengandung kadar garam yang tinggi.

Faktor Yang Menyebabkan Kadar Air Laut Berbeda

Kandungan garam pada setiap lautan berbeda, bergantung pada beberapa hal-hal berikut.

  1. Penguapan
    Semakin sering terjadi penguapan, maka air akan semakin asin. Ingat bahwa bahkan air tawar pun mengandung senyawa mineral organik yang salah satu diantaranya adalah garam-garaman. Apabila air menguap, maka endapan pun terjadi di dasar laut. Semakin banyak garam mengendap, maka air tersebut semakin asin.
  2. Pemasukan air tawar
    Semakin banyak air tawar yang masuk, maka kadar garam menjadi turun. Di lautan lepas, air tawar berasal dari air hujan. Di daerah pantai, air tawar berasal dari sungai dan rawa. Sedangkan di kutub, air tawar berasal dari es yang mencair.
  3. Pencampuran air
    Adanya pencampuran air permukaan dan air dari dalam dengan kadar garam berbeda dapat menurunkan kadar garam air laut.