Dua Gaya Dalam Tolak Peluru

Bagi Anda yang suka dengan pelajaran olahraga, tolak peluru tentu bukan lagi nama baru yang Anda dengar. Olahraga ini menggunakan sebuah bola yang disebut dengan peluru, peluru ini biasanya terbuat dari besi, kuningan, tembaga atau logam yang beratnya disesuaikan dengan usia atau tingkat pelempar.

 

Olahraga tolak peluru ini juga mempunyai lapangan khusus yang berbentuk seperti kerucut, pada tempat pemain yang akan menolak berbentuk lingkaran, lingkaran lempar terbuat dari besi yang tebalnya 6 mm, tingginya 2 cm dipasang rata dengan tanah di sekelilingnya, di dalamnya dibuat dari plester dan 2 cm lebih rendah dari sekelilingnya.

Untuk bisa menolak sebuah bola atau peluru sejauh-jauhnya, diperlukan kekuatan yang besar serta teknik terbaik. Pada olahraga ini terdapat 2 gaya tolak peluru yang banyak dilakukan oleh atlet tolak peluru agar mempunyai tolakan yang jauh dan maksimal. Gaya tersebut ialah Gaya Ortodock dan Gaya O’Brien.

Gaya Ortodock ialah gaya dalam tolak peluru yang dilakukan dengan cara mengambil awalan menyamping pada saat melakukan tolakan. Caranya yaitu:

  • Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
  • Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  • Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2–3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
  • Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser.
  • Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
  • Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari lingkaran.

Gaya O’Brien ialah gaya tolak peluru yang dilakukan dengan cara membelakangi area lemparan terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan. Caranya ialah:

Fase Persiapan

Mengambil posisi dengan membelakangi arah daerah lemparan dan berat badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkatlah tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang diangkat sedikit ke belakang atas. Selanjutnya tekuklah segera tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.

Fase meluncur

Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakkan telapak kaki dan tumit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop.

Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serentak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lemparan.

Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan, sementara titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.

Fase akhir

Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping berat badan di antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.

Tolakan

Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru.

Pada saat ini pelempar menghentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan diturunkan ke arah bawah.

Itulah 2 gaya dalam tolak peluru yang biasa digunakan oleh para atlet tolak peluru, sekedar info bahwa gaya yang paling sering digunakan ialah Gaya O’Brien dimana gaya tersebut dilakukan dengan awalan membelakangi area tolakan terlebih dahulu sebelum peluru ditolakkan.