Menelaah Struktur Dan Kaidah Ulasan

3.4/5 - (7 votes)

Teks ulasan film atau drama adalah teks yang berisi ulasan atau review terhadap suatu karya, baik berupa film maupun drama. Ulasan tersebut bisa berupa komentar, kritik, dan saran untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan karya tersebut.

 

1. Struktur Teks Ulasan Film atau Drama

1. Orientasi
Berisi gambaran umum film atau drama yang akan diulas, misalnya judul, kegunaan, dan sebagainya.

2. Tafsiran Isi
Memuat pandangan penulis mengenai film atau drama yang diulas. Pada bagian ini, pengulas membandingkan karya tersebut dengan karya orang lain yang dianggap mirip. Pengulas juga menilai kekurangan dan kelebihan film atau drama dari sisi setting waktu, tempat, tokoh, penokohan, dan serta cara pengambilan sudut pandang film atau drama.

3. Evaluasi
Berisi penilain terhadap film atau drama, penampilan, dan produksi. Bagian ini juga berisi tentang gambaran terperinci film atau drama yang diulas.

4. Rangkuman
Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir berupa simpulan film atau drama tersebut. Dalam hal ini, penulis menyampaikan opini berdasarkan ulasan tersebut.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Film atau Drama

Teks ulasan yang baik harus disusun sesuai dengan struktur teks dan menggunakan kaidah kebahasaan, termasuk kaidah ejaan. Berikut ini adalah contoh kaidah kebahasaan dalam ulasan teks film atau drama:

(1) Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakainnya hanya dipahami oleh orang berkecimpung dalam bidang tersebut.
Contoh :
Istilah umum : film, ikan, bunga.
Istilah khusus : komedi, gurame, mawar.

(2) Sinonim dan Antonim
(a) Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Contoh: “Obrolan orang itu mirip dengan dialog dalam film Romeo dan Juliet.”

(b) Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain. Contoh: “besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak.”

(3) Verba / Kata Kerja
(a) Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau menunjukkan tindakan atau perbuatan. Contoh: “Putra memelihara ikan gurame.”

(b) Verba Pasif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran tindakan, atau hasil. Contoh: “Film horor kini banyak disiarkan televisi indonesia.”

(4) Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda atau segala yang dibedakan.
Kata benda dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata benda konkret seperti meja, buku, dan bola serta kata benda abstrak, seperti pikiran dan angin.
Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni Nomina Dasar dan Nomina Turunan.
Contoh :
Nomina Dasar : Rumah | Jalan
Nomina Turunan : Perumahan | Jalanan
Imbuhan : Pe – an | -an

(5) Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contoh:
a. Kata ganti orang : saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia
b. Kata ganti pemilik : ku-, mu-, -nya
c. Kata ganti petunjuk : ini, itu
d. Kata ganti penghubung : yang
e. Kata ganti tak tentu : siapa, barag siapa, sesuatu, masing-masing

(6) Konjungsi
Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua buah klausa, kalimat, atau paragraf.
Konjungsi yang sering digunakan dalam ulasan film atau drama umumnya, berupa:
(a) Konjungsi Koordinatif. Contoh: dan, atau, tetapi
(b) Konjungsi Subordinatif. Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena, maka, sesudah, sebelum, sementara
(c) Konjungsi Korelatif. Contoh: baik … maupun … | bukan … melainkan … | tidak hanya … tetapi …
(d) Konjungsi AntarKalimat. Contoh: sebaliknya, di samping itu, selanjutnya

(7) Preposisi
Preposis adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional.
Contoh : di, ke, dari, pada, daripada, dengan, secara, tanpa, bagi.

(8) Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.
Contoh: si, sang

(9) Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat Simpleks adalah kalimat yang memiliki suatu verba utama.
Contoh: “Sinetron pangeran banyak digemari kawula muda.”

Kalimat Kompleks adalah kalimat yang memiliki dua verba utama atau lebih.
Contoh: “Sci-Fi adalah jenis film imajinasi pengetahuan yang dikembangkan untuk mendapatkan dasar pembuatan alur film yang menitikberatkan pada penelitian dan penemuan biologi.”