Meringkas Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya

5/5 - (2 votes)

Meringkas teks eksemplum juga telah kamu lakukan secara berkelompok pada Kegiatan 2 Penyusunan Teks Eksemplum secara Berkelompok. Sekarang kamu diminta meringkas teks secara mandiri. Tujuannya agar kamu dapat memahami isi dan pesan yang terdapat dalam teks yang akan kamu ringkas itu. Selanjutnya, kamu diminta untuk melakukan tugas berikut sesuai dengan perintah.

 

Ciri-ciri ringkasan yang baik adalah tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli dan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli tetap dipertahankan secara proporsional.

Kegiatan meringkas teks ini kamu lakukan pada teks “Kisah Saudagar Kaya” yang sudah dibahas di atas. Untuk itu, baca dan cermati lagi teks tersebut, kemudian kerjakan tugas berikut dengan teliti dan cermat!

Struktur Teks Orientasi

Kalimat
Alkisah hiduplah seorang saudagar kaya raya yang hidupnya bergelimpangan harta. Segala apa yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu waktu yang lama. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, dia selalu bermuram durja dan merasa hambar dalam menjalani hidupnya.

Struktur Teks Insiden

Kalimat
Hidupnya cukup sempurna untuk ukuran seorang manusia, tetapi dia tak pernah merasa bahagia. Dia berpikir bahwa penyebabnya karena dia baru punya satu rumah mewah dan tak punya kendaraan pribadi untuk memudahkanku dalam bekerja.

Dia memerintahkan pembantunya untuk membeli rumah mewah dan mobil termahal. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya, namun minggu selanjutnya dia kembali risau. Akhirnya, dia memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.

Dua bulan kemudian dia kembali karena tak menemukan kebahagiaan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjadi orang biasa dan tinggal seorang diri. Kesulitan yang dialami sebagai orang biasa membuatnya tak bahagia, dia pun beniat pulang menemui keluarganya. Dalam perjalanan pulang, dia bertemu seorang pedagang yang bisa tersenyum riang. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.

Dia menanyakan besarnya laba yang diperoleh pedagang asongan tersebut. Pedagang asongan hanya tersenyum sehingga membuat saudagar semakin heran. Dia menanyakan mengapa pedagang itu tersenyum. Pedagang itu menjawab bahwa untung yang paling besar adalah tantangan saat menjajakan dagangannya.

Dia kembali mengajukan pertanyaan tentang kebahagiaan si pedagang dan mencari dimana letak kebahagiaan tersebut karena dia tak pernah merasa bahagia. Pedagang asongan mengatakan bahwa letak kebahagiaan melalui rasa syukur. Tanpa rasa syukur kita tak akan pernah bahagia karena kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki. Saudagar pun mengucapkan terima kasih kepada pedagang asongan yang telah memecahkan kerisauan hatinya.

Struktur Teks Interpretasi

Kalimat
Kita tak akan pernah merasa bahagia tanpa ada rasa syukur. Karena dengan rasa itu seperti apapun kondisi yang sedang kita jalani tak akan pernah membuat kita bersedih dan merasa risau. Oleh karena itu, sebagai manusia hendaknya kita menanamkan rasa syukur dalam diri kita dalam segala situasi dan kondisi.