Mekanisme Pembekuan Darah

Dalam dunia kedokteran proses pembekuan darah dikenal dengan nama hemostatis, kata ini berasal dari kata haima dan statis. haima memiliki arti darah sedangkan statis yang berarti berhenti. Jadi arti dari hemostatis adalah darah yang berhenti. Proses hemostatis merupakan proses kompleks yang sangat panjang. Proses ini berlangsung terus untuk menghindari tubuh dari kehilangan banyak darah. Proses ini dimulai dari koagulasi yaitu proses yang dilakukan oleh pembuluh darah, agregasi trombosit, serta protein plasma sehingga terjadilah proses pembekuan didalam darah.

 

Proses Pembekuan Darah

Hemostatis dan pembekuan adalah serangkaian kompleks reaksi yang mengakibatkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan bekuan trombosit dan fibrin pada tempat cedera. Pembekuan disusul oleh resolusi atau lisis bekuandan regenerasi endotel. Pada keadaan hemeostatis, hemostatis dan pembekuan melindungi individu dari perdarahan massif sekunder akibat trauma .

Koagulasi adalah proses yang kompleks, dimana didalam system koloid darah yang memicu partikel koloid terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan membentuk thrombus. Koagulasi adalah bagian penting dari hemostatis yaitu saat penebalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keeping darah dan faktor koagulasi (yang mengandung fibrin) untuk penghentian pendarahan dan memulai proses perbaikan.

Kelainan pada koagulasi dapat menimbulkan resiko pendarahan. Kemampuan tubuh untuk mengontrol aliran darah berikut cedera vaskular sangat penting untuk kelangsungan hidup. Proses pembekuan darah dan kemudian pembubaran berikutnya bekuan darah, berikut perbaikan jaringan terluka, disebuthemostasis. Hemostasis, terdiri dari 4 peristiwa besar yang terjadi dalam urutan yang ditetapkan setelah hilangnya integritas vaskular:

  1. Tahap awal dari proses ini adalah penyempitan pembuluh darah.Hal ini membatasi aliran darah ke daerah cedera.
  2. Selanjutnya, trombosit menjadi diaktifkan olehtrombindan agregat di lokasi cedera, membentuk sebuah plug, sementara trombosit longgar.Para fibrinogen protein terutama bertanggung jawab untuk merangsang penggumpalan platelet.Trombosit rumpun dengan mengikat kolagen yang menjadi terkena mengikuti pecahnya lapisan endotel pembuluh.Setelah aktivasi, trombosit melepaskan, ADP nukleotida dan eikosanoid tersebut, TXA2(baik yang mengaktifkan trombosittambahan), serotonin, fosfolipid, lipoprotein, dan protein lain yang penting untuk kaskade koagulasi.Selain sekresi diinduksi, trombosit diaktifkan mengubah bentuk mereka untuk mengakomodasi pembentukan steker.
  3. Untuk memastikan stabilitas plug trombosit awalnya longgar, mesh fibrin (juga disebut bekuan) bentuk dan menjebak steker. Jika steker hanya berisi trombosit itu disebuttrombus putih,jika sel-sel darah merah yang hadir itu disebuttrombus merah
  4. Akhirnya, gumpalan harus dilarutkan dalam rangka untuk aliran darah normal untuk melanjutkan perbaikan jaringan berikut. Pembubaran bekuan darah terjadi melalui aksiplasmin.

Dua jalur mengarah pada pembentukan bekuan fibrin: jalur intrinsik dan ekstrinsik. Meskipun mereka diprakarsai oleh mekanisme yang berbeda, dua bertemu di jalur umum yang mengarah pada pembentukan gumpalan. Kedua jalur yang kompleks dan melibatkan berbagai protein yang berbeda disebutfaktor pembekuan.

Pembentukan bekuan fibrin dalam menanggapi cedera jaringan adalah acara yang paling klinis yang relevandari hemostasis dalam kondisi fisiologis yang normal. Proses ini merupakan hasil dari aktivasi darijalur ekstrinsik. Pembentukan trombus merah atau bekuan dalam menanggapi sebuah dinding pembuluh abnormal pada ketiadaan cedera jaringan adalah hasil darijalur intrinsik. Jalur intrinsik memiliki signifikansi yang rendah dalam kondisi fisiologis yang normal.

Kebanyakan yang signifikan secara klinis adalah aktivasi dari jalur intrinsik melalui kontak dinding kapal denganpartikel lipoprotein, VLDL dan kilomikron. Proses ini jelas menunjukkan peran hiperlipidemia dalam generasi aterosklerosis. Jalur intrinsik juga dapat diaktifkan oleh kontak dengan bakteri dinding pembuluh.

Faktor – Faktor Pembekuan Darah

Mekanisme koagulasi atau pembekuan darah merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Prosesnya dimulai sejak terjadinya trauma pada pembuluh darah, ataupun jaringan-jaringan lain yang berdekatan dengan darah. Mekanisme yang terjadi sebagai berikut:

  1. Reaksi yang dilakukan oleh tubuh dalam menghadapi pembuluh darah yang rusak. Hal ini merupakan suatu respon kimia yang dilakukan oleh tubuh didalam darah.yang melibatkan beberapa faktor-faktor pembekuan darah. Pada akhirnya proses ini akan mengarah pada activator protrombin.
  2. Activator protrombin nantinya akan mengkatalisasi dan berubah menjadi protrombin dan selanjutnya thrombin.
  3. Thrombin akan membentuk sebuah enzim serta mengubah fibrinogen untuk nantinya menjadi benang-benang fibrin.

Faktor-faktor pembekuan darah

  1. Kulit yang terluka menyebabkan Trombosit keluar bersamaan dengan darah.
  2. Saat keluar, trombosit mengeluarkan enzim trombokinase.
  3. Enzim Trombokinase masuk ke dalam plasma darah dan membuat protrombin berubah menjadi enzim trombin.
  4. Trombin yang telah jadi akan beruban menjadi firbrinogen setelah itu menjadi benang-benang fibrin.

Fase Pembekuan Darah

Proses Koagulasi diawali dengan pembentukan trombosiplastin, substansia yang cepat bertindak terhadap mekanisme pembekuan darah, misalnya jari tangan, luka kena pisau. Selama darah mengalir dari pembuluh yang tersayat, permukaan dimana platelet cenderung untuk berkumpul dan dihancurkan dengan meninggalkan substansi yang dikenal sebagai faktor platelet atau pembeku darah. Dengan adanya ion kalium dan substansi tambahan faktor platelet bereaksi dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin. Sel-sel jaringan tetangganya yang luka kena pisau juga akan melepaskan substansi tromboplastin.

Fase ke dua dari pembekuan darah melibatkan perubahan protrombin menjadi trombin. Protrombin ialah salah satu protein plasma biasa, dibentuk didalam hati membentuk vitamin K, kekurangan vitamin K ini dapat mengakibatkan pendarahan, suatu kecenderungan tidak cukup membentuk protrombin. Protrombin dibentuk di dalam fase untuk membantu memulai merubah protrombin. Tetapi dengan adanya ion kalsium dan faktor penghambat tertentu cukup untuk memperlengkap reaksi tersebut.

Fase ketiga proses pembekuan darah melibatkan aksi trombin di dalam merubah Fibrinogen yang dapat larut menjadi fibrin yang tidak dapat larut. Fibrinogen adalah plasma lain yang dihasilkan oleh hati dan ditemukan di dalam sirkulasi plasma. Mula-mula fibrin keluar sebagai jaringan-jaringan dari benang yang cepat menjadi padat, membentuk bekuan eritrosit. Eritrosit terperangkap di dalam perangkap fibrin, tetapi sel-sel darah ini tidak tahu apa yang dilakukannya dengan pembekuan itu. Selama bekuan menyusut, tampak cairan berwarna kuning bening keluar, cairan ini disebut serum, sama dengan plasma kecuali tanpa fibrinogen dan unsur pembeku lainnya yang telah digunakan di dalam proses pembekuan darah. Prosesnya adalah sebagai berikut :

Tabel Faktor Pembekuan Darah, Nama Umum dan Fungsinya

Proses pembekuan darah ini merupakan mekanisme bertingkat yang melibatkan kesinambungan pengaktifan faktor yang satu dengan yang lainnya. Pada tahap terakhir trombin akan mengubah fibrinogen menjadi serat fibrin yang dapat menjaring platelet trombosit, sel darah merah, dan plasma sehingga terbentuk bekuan darah.

Fibrinogen (340 kDa) merupakan glikoprotein plasma yang bersifat dapat larut, terdiri atas tiga pasang rantai polipeptida nonidentik, pada kedua rantainya terdapat fibrinopeptida yang mengandung muatan negatif berlebihan yang turut memberikan sifat dapat larut. Benang fibrin merupakan produk degradasi fibrinogen oleh trombin, yang masih memiliki 98% residu yang terdapat dalam fibrinogen.

Trombin menghidrolisis empat ikatan Arg-Gli diantara molekul-molekul fibrinopeptida sehingga memungkinkan monomer fibrin mengadakan agregrasi spontan dengan susunan bergiliran sehingga terbentuk bekuan fibrin yang tidak larut. Polimerisasi fibrin terjadi akibat adanya ikatan hidrogen yang distabilkan oleh ikatan kovalen.

Kategori dan faktorNama umumFungsi
Zimogen protease serin
Faktor XIIFaktor HagemanTerikat dengan permukaan negatif pada tempat pembuluh darah yang mengalami cedera; diaktifkan oleh kinogen dan kalikrein
Faktor XIPlasma Thromboplastin Antecedent (PTA)Diaktifkan oleh faktor XIIa
Faktor XFaktor Stuart-powerDiaktifkan pada permukaan trombosit aktif oleh kompleks tenase (Ca2+, faktor VIIa dan IXa) dan oleh faktor VIIa dengan adanya faktor jaringan dan Ca2+
Faktor IXFaktor antihemofilia B, Christmas, komponen tromboplastin plasma (PTC)Diaktifkan oleh faktor XIa dengan adanya Ca2+
Faktor VIIProkonventin, unsur akselerator konversi protrombin serum (SPCA), kotromboplastinDiaktifkan oleh trombin dengan adanya Ca2+
Faktor IIProtrombinDiaktifkan pada permukaan trombosit aktif oleh kompleks protrombinase
Kofaktor
Faktor VIIIAntihemofilia A, globulin antihemofilia (AHG)Diaktifkan oleh trombin; faktor VIIIa merupakan kofaktor dalam aktrivasi faktor X oleh faktor IXa
Faktor VIProacelerin, faktor labil, unsur globulin akselerator atau (Ac-)Diaktifkan oleh trombin; faktor VIa merupakan kofaktor dalam aktivasi protrombin oleh faktor Xa
Faktor IIIFaktor jaringan, Ca2+ faktor-faktor ini biasanya tidak disebut sebagai faktor pembekuanGlikoprotein yang diekspresikan pada permukaan sel endotel yang cedera atau distimulasi untuk bekerja sebagai kofaktor bagi faktor VIIa
Fibrinogen
FaktorFibrinogen Dipecahkan oleh trombin untuk membentuk bekuan fibrin
Transglutaminase yang bergantung-tiol
Faktor XIIIFaktor penstabil fibrin (FSF), fibrinoligaseDiaktifkan oleh trombin dengan adanya Ca2+; menstabilkan bekuan fibrin melalui ikatan silang kovalen
Protein pengatur dan protein lain
Protein CDiaktifkan menjadi protein Ca dengan pengikatan trombin menjadi trombomodulin; kemudian memecahkan faktor VIIIa dan Va
Protein SBekerja sebagai kofaktor protein C; baik protein yang mengandung residu Gla (γ-karboksiglutamat)
TrombomodulinProtein pada permukaan sel endotel mengikat trombin yang kemudian mengaktifkan protein C

Gambar Skema Sistem Koagulasi dan Fibrinolisis

Terdapat lebih dari 50 macam zat penting yang mempengaruhi pembekuan darah telah ditemukan dalam darah dan jaringan, beberapa di antaranya mempermudah terjadinya pembekuanm disebut prokoagulan dan yang lain menghambat pembekuan, disebut antikoagulan.

Dalam keadaan normal, antikoagulan lebih dominan sehingga darah tidak membeku, tetapi bila pembuluh darah rusak, prokoagulan di daerah yang rusak menjadi teraktivasi dan melebihi aktivitas antikoagulan, dan bekuan pun terbentuk.

Peneliti-peneliti dalam bidang pembekuan darah semuanya setuju bahwa pembekuan darah terjadi melalui tiga langkah utama:

  1. Sebagai respons teradap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan darah itu sendiri, maka rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari selusin faktor pembekuan darah. Hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang secara kolektif disebut activator protrombin.
  2. Activator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin mejadi trombin.
  3. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan.

image

Gambar Proses Pembekuan Darah

Terdapat dua faktor yang menyebabkan pembekuan darah yaitu faktor instrinsik dan ekstrinsik. Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respon terhadap cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Sedangkan lintasan instrinsik terjadi karena pengaruh dari protein kolagen dan kalikrein di dalam tubuh.

Lintasan ekstrinsik dan instrinsik menyatu dalam lintasan akhir yang sama yaitu pengaktifan protrombin menjadi trombin.

image

Lintasan intrinsik, ekstrinsik, dan lintasan terakhir melibatkan banyak macam protein yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: zimogen protease, kofaktor, fibrinogen, transglutaminase, dan protein pengatur.