Faktor Remaja Terjerumus Dalam Ketergantungan Alkohol

Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau faktor pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang, sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut.

 

Penyimpangan disini yaitu kurangnya sosialisasi yang tidak sempurna baik pergaulan di masyarakat maupun kehidupan di dalam keluarga yang dianggapnya tidak memuaskan. Sehingga anak mencari pelarian di luar rumah dengan mencari teman yang dapat memberikan perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya.

Dalam artian, seorang yang mencoba menggunakan narkoba ataupun minuman alkohol tidak akan berani langsung mencoba tanpa adanya ajakan dari teman-temannya yang sudah mencoba terlebih dahulu tujuannya untuk membuktikan bahwa mereka telah menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok tersebut.

Faktor Lain Penyebab Remaja Terjerumus Dalam Ketergantungan Alkohol

Lingkungan sosial

Itulah remaja selalu mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau keluarnya memang tergolong broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras.

Keperibadian

Rendah diri yaitu perasaan seseorang lebih rendah dari satu atau lain hal dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya. Maka menyalah gunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya.

Emosional, emosi remaja pada umunnya masih labil apabila pada masa puberitas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulakn konflik pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua (Djajoesman dalam Ulfah, 2005)

Mencegah Kecanduan Alkohol

Agar diri kita tidak terjerumus ke dalam ketergantungan alkohol, terapkanlah pola hidup sehat, seperti olahraga secara teratur, utamakan makanan bergizi, cegah stres, dan cukup tidur dalam sehari. Jangan abaikan nilai-nilai agama karena cara ini turut memberikan andil dalam upaya mencegah diri kita terjerat minuman beralkohol.

Jika terdapat teman yang gemar minuman keras dan kebetulan mengajak Anda untuk berpartisipasi, maka Anda harus bersikap tegas dan menolak ajakan mereka. Jika perlu, berikan pengertian kepada mereka bahwa Anda tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Pada awalnya mungkin Anda akan dicap tidak menyenangkan atau tidak setia kawan. Risiko ini kerap terjadi di dalam hubungan pertemanan. Namun tetaplah konsisten pada pendirian Anda karena lambat laun mereka pun akan terbiasa dan menghargai diri Anda.

Jika Anda adalah orang tua yang memiliki anak remaja, waspadailah tanda-tanda berikut ini karena mungkin bisa menjadi sinyal bahwa anak Anda kecanduan minuman beralkohol.

  • Suasana hati dan perilaku yang selalu berubah.
  • Menjadi pendiam dan penyendiri.
  • Tidak lagi tertarik menyalurkan hobi atau tidak tertarik untuk melakukan aktivitas positif.
  • Penurunan prestasi di sekolah atau kampus.
  • Mata terlihat sayu dan merah.
  • Daya ingat berkurang dan perubahan gaya bicara.
  • Menjadi malas dalam mengurus penampilan dan kebersihan badan.
  • Berteman dengan orang-orang yang dicurigai sebagai peminum.

Sebagai orang tua, kita harus selalu menjalin keakraban dan komunikasi dengan anak tanpa membuat mereka merasa tidak nyaman. Lakukanlah pendekatan selayaknya orang tua yang penuh kasih sayang dan pengertian. Jelaskan kepada mereka mengenai bahaya kecanduan alkohol dan beri mereka gambaran mengenai akibatnya jika sampai kecanduan zat tersebut. Sampel gambar ini bisa Anda dapat dari buku, internet, atau kehidupan nyata.

Apabila diperlukan, Anda bisa membuat peraturan tegas mengenai alkohol dan sanksi yang anak Anda dapatkan apabila melanggar.