Mengidentifikasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi

4.7/5 - (4 votes)

Kamu telah memahami bahwa negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Untuk mencapai kesepakatan itu, diperlukan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dengan bahasa yang tepat. Ciri bahasa dalam negosiasi yang berhasil adalah bahasa yang santun dan persuasif.

 

Perhatikan contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.

Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”

Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”

Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih sekolah sesuai dengan cita-citanya.

Bahasa yang santun juga sangat mempengaruhi keberhasilan negosiasi. Kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan kesopanan antara lain: tolong, silakan, cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara. Dapatkan kalimat ancaman digunakan dalam negosiasi? Kalimat persuasif adalah kalimat yang digunakan untuk memengaruhi pihak lain dengan bahasa yang tepat dan santun.

Tugas
Bacalah kembali teks HP Baru kemudian analisislah kalimat persuasif yang terdapat di dalamnya. Tentukan juga makna tersirat yang hendak disampaikan penuturnya. Kamu dapat menggunakan kolom-kolom berikut. Kerjakan di buku tugasmu.

Kalimat persuasif

  1. “Tapi, Yah … semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelpon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.”
  2. “Tak hanya itu, Yah … Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahnya.
  3. Iya Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup facebook atau mengunggah tugas di blog.
  4. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”

Makna tersirat:

  1. Rani memaksa secara halus kepada ayahnya agar membelikan HP agar dapat memberitahu jika pulang terlambat.
  2. Rani memaksa secara halus kepada ayahnya dengan alasan-alasan yang telah disiapkan sebelumnya.
  3. Rani meyakinkan kepada ayahnya agar membelikan HP dengan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru-gurunya.
  4. Rani memaksa secara halus kepada ayahnya agar membelikan HP agar dapat berdiskusi dengan teman-temannya.