Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca

3/5 - (267 votes)

Di bagian ini kamu akan mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang baca dan menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah.

 

Kegiatan 1

Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca

Karya ilmiah bisa ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Namun setiap bentuk itu kelengkapan struktur yang berbeda. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal.

1. Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Karya ilmiah bentuk ini dapat diungkapkan ke dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah-istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab dalam artian menyenangkan bagi rakyat karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2. Bentuk Semiformal

Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a. halaman judul,
b. kata pengantar,
c. daftar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. simpulan, dan
g. daftar pustaka.

Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.

3. Bentuk Formal

Karya ilmiah formal dibuat dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Daftar isi
f. Bab Pendahuluan
g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Simpulan dan rekomendasi
k. Daftar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.

1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frase yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

Contoh:

AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung

Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:

a. masalah yang diteliti : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa

b. ruang lingkup penelitian : kecerdasan emosi dan intelektual siswa

c. tujuan penelitian : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan prestasi belajar siswa

d. subjek penelitian : siswa SMA Labschool UPI Bandung

e. metode penelitian : deskriptif-komparatif

Penulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun koma.

2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

b. Perumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.

c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)
Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.

d. Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.

3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.

4. Metodologi Penelitian
Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.

a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.

b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.

c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal.

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.

6. Simpulan dan Saran
Simpulan adalah pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut misalnya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi.

Susunan penulisan daftar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.

Tugas

Setelah mempelajari karya ilmiah, diskusikanlah dengan kelompokmu!

  1. Bacalah salah satu karya ilmiah, artikel dalam jurnal.
  2. Analisislah bagian-bagian karya ilmiah tersebut.
  3. Buatkan laporan kerja kelompok dengan menggunakan tabel berikut.

Contoh Jawaban

Judul:
Gagasan 33 Sastrawan dalam Esai 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh Karya Jamal D. Rahman, dkk Sebagai Wujud Budaya Literasi (Artikel Ilmiah pada Prosiding Seminar Internasional Universitas Pendidikan Indonesia 26 September 2016)

Penulis:
Aji Septiaji, M.Pd.

Bagian Karya Ilmiah
Halaman Judul

Tanggapan/Informasi
Identitas dalam karya ilmiah.

Bagian Karya Ilmiah
Kata Pengantar

Tanggapan/Informasi
Berisi tentang pernyataan dari penulis atau pakar terkenal sebagai tanda terbitnya karya ilmiah.

Bagian Karya Ilmiah
Daftar Isi

Tanggapan/Informasi
Lembar halaman yang menjadi petunjuk pokok isi buku beserta nomor halaman.

Bagian Karya Ilmiah
Abstrak

Tanggapan/Informasi
Ringkasan atau ikhtisar dari karya ilmiah. Jumlah kata antara 100 sampai 250 kata.

Bagian Karya Ilmiah
Pendahuluan

Tanggapan/Informasi
Pembukaan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat yang berhubungan dengan judul yang dikaji.

Bagian Karya Ilmiah
Pembahasan
a. Karya Sastra, Gagasan, dan Esai
b. Tiga Puluh Tiga (33) Tokoh Sastra Indonesia dan Budaya Literasi

Tanggapan/Informasi
Pembahasan ini berisi sejumlah pandangan penulis, baik bersifat teoretis maupun empiris. Pada pembahasan ini dikemukakan hubungan antara karya sastra, gagasan, dan esai, serta 33 tokoh sastra Indonesia dan budaya literasi.

Bagian Karya Ilmiah
Simpulan

Tanggapan/Informasi
Pernyataan tentang keseluruhan isi dalam artikel yang disajikan. Artikel ini menyimpulkan bahwa sastra sebagai media yang menyuarakan pola pikir yang imajiner tanpa menghilangkan unsur realitas melalui bentuk karya indah dapat menjadi cara dalam menghayati fenomena kehidupan yang berdampak pada proses kebudayaan. Melalui sastralah literasi ibarat jendela peradaban yang siap untuk diberdayakan tentu jika hal tersebut dilakukan secara berkesinambungan.

Bagian Karya Ilmiah
Daftar Pustaka

Tanggapan/Informasi
Sejumlah sumber referensi dari berbagai bahan bacaan untuk menunjang penulisan artikel ilmiah. Penulisannya meliputi nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit: nama penerbit.