Menyimpulkan Dua Teks Resensi Berdasarkan Kebahasaan

4.7/5 - (4 votes)

Tahukah kamu bahwa tujuan utama resensi buku ialah memberikan tanggapan atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembaca buku itu. Tanggapan itu dapat memotivasi pembaca resensi atau menjadi tidak berminat membaca buku yang diresensi itu. Di samping itu, resensi buku merupakan umpan balik bagi penulis buku untuk menyempurnakan isi buku tersebut pada edisi terbitan berikutnya. Tujuan meresensi buku hendaknya menjadi acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan resensi yang disusunnya dan juga sebagai salah satu kriteria bagi media yang akan memublikasikannya.

 

Dalam menyimpulkan sebuah resensi perlu penguasaan atau teknik tertentu, misalnya menguasai isi buku, memiliki daya analisis, dan menguasai teori tentang buku yang diresensi. Pada pembahasan ini, kamu harus menyimpulkan teks resensi berdasarkan unsur kebahasaannya, misalnya dari penggunaan kalimat dan penggunaan jenis kata.

Tugas
Bacalah kedua teks di bawah ini dengan cermat!

Teks I
Judul Novel : Tuilet
Pengarang : Oben Cedric
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tebal : 147 Halaman

Novel Tulet bertema humor. Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya menikmati kisahnya. Di dalamnya akan ditemukan pula kisah-kisah lucu seputar tokohnya. Di dalam novel ini dikisahkan seorang anak SMA. Ia tidak terlalu terkenal di kelasnya. Ia bernama Edi Wardiman. Karena memiliki gaya yang dibilang culun, dia sering disebut oleh kawan-kawannya sebagai Edward Culun. Dia memiliki sahabat dekat bernama Joko. Keduanya sama-sama disebut Culun. Ada juga dikisahkan seorang gadis bernama Bella. Ternyata ia vampir yang jatuh cinta kepada si Edward. Wajah Edward menurutnya mirip dengan wajah pacarnya dulu.

Dalam novel ini dikisahkan konflik-konflik yang terjadi antar-tokoh. Disuguhkan dengan kisah yang lucu, namun tetap tidak mengurangi kualitas kisah dari novel tersebut. Misalnya, Edward yang dikhianati Joko. Agar Joko bisa segeng dengan siswa keren di sekolahnya, dia harus mengerjai Edward. Joko menjebak Edward dengan cara mengajaknya untuk mengikuti perlombaan penelitian ilmiah remaja tingkat SMA. Sebagai bahan penelitiannya, Joko mengajak Edward untuk menyamar sebagai waria di Taman Lawang.

Dikisahkan pula pada konflik berikutnya datanglah Bella sebagai murid baru. Dia kemudian disukai oleh para siswa pria di sekolahnya. Bella tidak segan berteman dengan Edward yang ketika itu termalukan karena ketauan menjadi waria di Taman Lawang. Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella. Misalnya, bau nafasnya yang berbau jengkol. Kejanggalan lain, pada saat dia hampir ia ditabrak mobil, Bella menolongnya dengan menahan mobil itu.

Edward semakin penasaran. Sampai suatu ketika dia menyusun rencana untuk menanyakan perihal keanehan ini ke Bella. Edward mengajak Bella belajar bersama di rumahnya. Dia pun menyatakan ketertarikannya kepada Bella. Tak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama. Bella akhirnya menceritakan kepada Edward bahwa dia adalah seorang Vampir. Namun, dia tidak meminum darah manusia lagi, melainkan hanya meminum jus jengkol.

Pada saat mereka sedang belajar bersama, Ibu Edward membawa cemilan kepada mereka berdua, yaitu keripik jengkol. Bella sangat menyukai keripik jengkol tersebut sampai-sampai pada saat makan Bella meneteskan air liurnya ke tangan Edward. Keesokan harinya pada saat sekolah, Bella meminta maaf kalau Edward akan menjadi vampir juga karena telah tertetesi cairan air liurnya. Edward pun merasakan ada yang aneh pada dirinya. Bentuk fisiknya semakin terlihat gagah.

Mulailah Edward menjalani hari-hari barunya bersama Bella. Sebagai seorang vampir, Edward mulai terkenal di sekolahnya sebagai seorang yang tampan karena perubahan fisiknya yang lebih atletis. Kehidupan menjadi seorang vampir betul-betul dinikmati Edward. Dia pun mulai berpikir untuk membalas sakit hatinya kepada Joko. Pada suatu ketika pada jam istirahat, ia pergi ke kantin untuk menemui Joko yang sedang berdua dengan pacarnya. Edward pun menceritakan semua kejelekan Joko kepada wanita itu. Joko marah kepada Edward dan terjadilah perkelahian. Karena Edward adalah seorang vampir, dia dengan mudah mengalahkan Joko.

Kehidupan Edward menjadi vampir tidak selalu berjalan dengan bahagia. Dia harus menghindari kejaran para pemburu vampir dan werewolf. Dikisahkan pada suatu ketika Edward harus bersusah payah menghalau serangan werewolf yang masuk ke dalam rumahnya. Beruntung ibunya berhasil menghalau werewolf tersebut dengan senapan. Maklum saja, ibunya mempunyai hobi berburu dulunya. Bukan hanya serangan werewolf saja Edward juga harus menghindari tangkapan dari para pemburu vampir. Para pemburu vampir itu dikisahkan hampir saja menangkap Edward, namun selalu selamat karena bantuan dari keluarga Bella.

Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokohnya sehingga pembaca dapat dengan mudah menyelami karakter para tokohnya itu. Novel ini juga dibumbui oleh cerita-cerita lucu yang membuat pembaca tidak akan merasa bosan untuk menuntaskannya. Hanya saja pemilihan kata-kata di dalan novel ini menggunakan ragam bahasa remaja, seperti gue, elo. Hal itu menjadikan novel ini seolah-olah dikhususkan untuk kalangan remaja saja.

Jalan cerita novel ini hampir sama dengan cerita dalam film dan novel yang berjudul Twillight. Bagi pembaca yang sudah pernah menonton atau membaca novel tersebut akan mudah menebak kisah dan konflik-konfliknya sehingga akan merasa kurang tertarik untuk membacanya.

Terlepas dari kelemahan-kelemahannya, novel ini memiliki manfaat sebagai penghilang stres. Mengapa tidak, pada hampir seluruh bagiannya penulis mengajak para pembaca untuk terus tertawa dengan karakter jenaka dan cerita yang menghibur para pembacanya.

Teks II
Judul Buku : Tip & Trik Jago Main Rubik
Penulis : Wicaksono Adi
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan : I, 2009
Tebal : 184 halaman

Buku Tip & Trik Jago Main Rubik hadir sebagai solusi jitu dan komplet. Buku ini akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol hingga mahir. Dari berjam-jam hingga mampu menyelesaikannya di bawah dua puluh detik, bahkan dengan mata tertutup.

Rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus; memiliki enam warna pada setiap sisinya. Permainan ini ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ernö Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan segera, rubik menciptakan sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.

Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, di antaranya American Rubik’s Cube Championship (November 1981), United Kingdom Rubik’s Cube Championship (Desember 1981), Canadian Rubik’s Cube Championship (Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik’s Cube World Championship di Budapest, tempat orang-orang dari berbagai negara dipertemukan oleh rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang

pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan publik pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih modern. Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk tiruannya!), menjadikannya diakui sebagai permainan puzzle terlaris di dunia. Bahkan rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan dengan boneka Barbie.

Dengan kemunculan internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada tahun 2000, petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet. Demam rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003, ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai permainan yang positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.

Dalam buku ini banyak terdapat gambar yang menarik. Juga penjelasannya sangat rinci. Di dalamnya dilengkapi indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti. Hanya saja masih saja ada beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat di dalamnya.

Setelah kamu membaca kedua teks resensi di atas, lakukanlah analisis perbedaan dari kedua teks resensi tersebut berdasarkan kaidah kebahasaannya, berikut formatnya.

Contoh Jawaban

Pada jawaban ini, peserta didik mencermati kedua teks resensi yang telah dicontohkan. Kemudian, analisis perbedaan kedua teks tersebut berdasarkan kaidah kebahasaannya meliputi penggunaan kalimat dan penggunaan jenis kata. Teks pertama termasuk resensi fiksi berjudul Tuilet dan teks kedua termasuk nonfiksi berjudul Tip & Trik Jago Main Rubik.