Menganalisis Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Disimak

1.1/5 - (9 votes)

Drama adalah karya fiksi yang dibuat dalam bentuk dialog. Kalimat-kalimat yang digunakan sebagian besar dialog atau tuturan langsung para tokohnya. Ada kalimat-kalimat tidak langsung, ada pula pada bagian prolog dan epilognya.

 

Drama sering menggunakan kata ganti orang ketiga seperti kata “mereka” pada bagian prolog atau epilognya. Karena melibatkan banyak tokoh.

Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang pertama dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti yang tampak pada contoh teks drama di atas bahwa kata-kata ganti yang dimaksud adalah saya, kami, kita, Anda. Adapun kata sapaannya adalah panembahan.

Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan.

Berikut contoh-contohnya.

  • Ampun seribu ampun!
  • Bagus! Bagus!
  • Atas dasar kekuatan!
  • Jangan khawatir
  • Jangan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan.
  • Sri …. Ratu Dara?
  • Bagaimanakah keadaan mereka?

Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

  1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
    Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
  2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
  3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
    Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
  4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.

Tugas

  1. Bacalah kembali teks drama yang berjudul “Panembahan Reso” karya W.S. Rendra!
  2. Cermatilah kaidah kebahasaan yang ada pada teks drama tersebut secara berkelompok.
  3. Sajikanlah hasil pengamatan kelompokmu itu ke dalam format seperti berikut.
  4. Presentasikanlah laporan tersebut dalam forum diskusi kelas untuk disamakan dengan pendapat-pendapat dari kelompok lain.

Contoh Jawaban

Pada jawaban ini, peserta didik mencermati kembali teks drama yang berjudul “Panembahan Reso” karya W.S. Rendra dengan mencermati kaidah kebahasaannya. Pengerjaannya bisa berdasarkan pada format tabel yang telah disajikan. Kemudian, sajikanlah hasilnya untuk dinilai oleh kelompok lain.