Cara Membaca Memindai Kamus

Kamu dapat mencari arti kata yang belum dipahami dalam kamus. Ada satu teknik yang dapat membantumu untuk menemukan dengan cepat arti kata tersebut. Teknik ini disebut teknik membaca memindai. Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mencari informasi tertentu dari kamus, ensiklopedia, buku telepon, atau buku teks.

 

Langkah-langkah membaca memindai untuk mencari arti kata dalam kamus sebagai berikut.

  1. Pahami dahulu kata tersebut termasuk kata dasar atau kata bentukan.
    Contoh:
    lumpur (kata dasar)
    Kata lumpur dicari artinya di urutan abjad huruf l.
  2. Tentukan dahulu kata dasarnya jika kata yang akan dicari berupa kata bentukan.
    Contoh:
    berlumpur (kata bentukan)
    Kata berlumpur dicari artinya pada bagian kata lumpur. Carilah kata dasar itu dalam kamus sesuai urutan abjad. Berikutnya, temukan kata bentukan beserta artinya di bagian bawah kata dasar.

Ingatlah!
Pada setiap halaman kamus ada kata yang ditulis pada bagian atas halaman yang bersangkutan. Kata-kata itu akan mempermudah dan mempercepat mencari arti kata yang kamu maksud. Kamu dapat mencari kata pada bagian atas kamus yang unsur pembentuknya sama.
Contoh:
Kamu akan mencari arti kata lumpur.
Carilah kata lulut, lumpur. Kemudian, telusurilah setiap kata di bawahnya.
Kamu akan menemukan kata lumpur.

Luapan lumpur mempunyai dampak positif dan negatif. Jika kamu ingin mengetahuinya, bacalah bacaan berikut ini!

Rawa Lumpur Buatan Ramah Lingkungan

Kepala Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Subandono Diposaptono, mengadakan penelitian Departemen ini mengusulkan pembuatan rawa lumpur buatan sepanjang 15 kilometer di pesisir pantai Sidoarjo. Rawa inilah yang akan menampung sekitar 7 juta meter kubik lumpur yang keluar dari perut bumi. Usulan menampung lumpur di rawa buatan itu sudah disampaikan kepada Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Tim ini dibentuk oleh Presiden.

Konsep rawa buatan sebagai penampung lumpur diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan fisik dan sosial. Menurut Subandono, lebar rawa ke arah laut sekitar 0,5 hingga 1 kilometer, dengan kedalaman rata-rata 2 meter. Rawa itu dipagari dan diperkuat dengan bambu agar lumpur tidak bergerak ke laut bebas. Lumpur yang masuk lumpur panas Porong, Sidoarjo. Beliau menanam mangrove berusia dua bulan. Beliau mengatakan bahwa mangrove dapat bertahan jika ditanam di rawa lumpur ke laut dikhawatirkan dapat merusak keanekaragaman makhluk hidup laut yang ada. Luasan ini dapat menampung 7,5 juta meter kubik lumpur.

Tanaman bakau di rawa ini akan menghijaukan pantai, menyerap limbah, dan menyediakan tempat hidup bagi flora dan fauna pesisir. Contoh fauna yang dapat dilindungi yaitu udang alami. Dengan perkiraan luas rawa buatan yang ditanami bakau 7,5 kilometer persegi, tangkapan udang alami yang akan diperoleh dapat mencapai 112,56 ton per tahun.

Subandono ingin membuat sistem pengendali lumpur di muara Kali Porong. Dengan cara ini, bencana tidak meluas ke sepanjang pesisir Selat Madura.