Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen

Seperti halnya dengan teks lainnya, teks cerpen juga mempunyai kaidah kebahasaannya sendiri yang membangun kalimat-kalimat yang ada didalamnya.

 

Nah berikut ini beberapa kaidah kebahasaan pada teks cerpen

Ragam Bahasa Sehari-Hari atau Tidak Formal

Yang dimaksud disini adalah bahasa sehari-hari dan merupakan bahasa tidak formal atau resmi. Teks cerpen termasuk sebuah karya sastra fiktif. Selain itu teks cerpen juga terdapat dialog atau ujaran langsung yang diutarakan oleh para tokohnya.

Contoh:

“Coba deh kamu pikir alasan kamu ingin jadi psikolog, penyiar, novelis, pasti ada alasannya, kan?” potong kak Ruri. “Aku ingin jadi psikolog karena aku ingin memotivasi orang. Aku ingin jadi penyiar karena aku menganggap pekerjaan itu asyik. Aku ingin novelis karena aku suka nulis. Aku ingin jadi guru karena…”

Kosakata

Di dalam sebuah teks cerpen, terdapat susunan kata yang begitu banyak. Maka dari itu sebagai pengarang teks cerpen diharuskan mengetahui banyak kosakata. Dan berikut dibawah ini adalah beberapa contoh kosakata dalam teks cerpen.

  • Antusias = bergairah; bersemangat.
  • Kriteria = ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu
  • Motivasi = dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak.
  • Monoton = selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja; tidak ada ragamnya
  • Mantan = bekas pemangku jabatan, (catatan: eks/bekas kekasih)
  • Profesi = Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
  • Reporter = penyusun laporan, wartawan
  • Risiko = akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan)
  • Strategi = rencana yang cermat kegiatan untuk mencapai sasaran khusus