Empat Unsur Pembentuk Bangsa Secara Sosiologis

Para ahli banyak mendefinisikan pengertian bangsa yang memberikan gambaran dalam pengertian bangsa yang sebenarnya. Secara umum, Pengertian Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasa terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dalam bahasa inggirs, bangsa beradal dari kata nation. Nation yang berarti bangsa, wangsa atau trah (jawa).

 

Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang menempati kepulauan Nusantara, memiliki kesamaan watak, cita-cita moral, dan cita-cita hukum yang terikat menjadi satu karena keinginan dan pengalaman sejarah. Kamur Besar Bahasa Indonesia (BBI), Pengertian bangsa adalah orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri.

Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli

  1. Hans Kohn
    Bangsa merupakan tenaga hidup manusia yang selalu bergelombang dan tak pernah membeku dalam sejarah. Bangsa terbentuk karena adanya persamaan tertentu dalam suatu masyarakat yang dapat menjadi pembeda antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.
  2. Otto Bauer
    Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki persamaan karakter atau perangai yang timbul karena persamaan nasib atau pengalaman sejarah budaya yang tumbuh dan berkembang bersama bangsa tersebut.
  3. Ernest Renant
    Bangsa merupakan kesatuan jiwa, pengertian jiwa disini adalah keinginan untuk bersatu dari sekumpulan orang. Persatuan dari orang-orang ini akan membuat terciptanya satu jiwa.
  4. Lothrop Stoddard
    Bangsa merupakan suatu kepercayaan dari suatu kelompok orang yang cukup banyak bahwa mereka adalah satu bangsa.
  5. Ir. Soekarno
    Bangsa merupakan segerombolan manusia yang besar, keras (mempunyai persamaan watak/karakter), mempunyai keinginan untuk bersatu dan hidup di atas suatu wilayah satu unit yang nyata.

Bangsa Dalam Arti Sosiologis – Antropologis

Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut terikat oleh satu kesatuan ras, bangsa, agama, dan adat-istiadat. Persekutuan hidup artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu.

Bangsa dalam arti sosiologis-antropologis diikat oleh ikatan-ikatan, seperti kesatuan ras, tradisi, sejarah, adat-istiadat, bahasa, agama, dan daerah. Adanya ikatan seperti itulah, yang dapat digunakan untuk membedakan suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain. Misalnya suku Jawa berbeda dengan suku Batak, suku Sunda berbeda dengan suku Asmat, dan sebagainya.

Dalam suatu negara, dapat terdiri atas berbagai suku bangsa, misalnya Amerika Serikat terdiri atas bangsa Negro, Indian, Yahudi, dan sebagainya. Indonesia juga terdiri atas berbagai suku bangsa, seperti suku bangsa Cina, Tionghoa, Arab, dan sebagainya.

Faktor-faktor pendorong terbentuknya bangsa secara umum, antara lain:

  1. Pertalian darah, suku, bahasa, dan adat-istiadat.
  2. Persamaan sejarah, penderitaan, dan nasib di masa lalu.
  3. Pemerintahan yang sama.
  4. Ideologi yang sama.
  5. Bahasa nasional
  6. Cita-cita dan tujuan yang sama.

Bangsa Dalam Arti Politis

Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Dengan demikian bangsa dalam arti politis adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan.

Setelah mereka bernegara terciptalah bangsa. Bangsa dalam arti politis diikat oleh suatu organisasi kekuasaan / politik, yaitu negara beserta pemerintahannya. Mereka diikat oleh satu kesatuan wilayah nasional, hukum dan peraturan-perundangan yang berlaku.

Selain itu, sebuah bangsa dalam arti politis perlu menciptakan ikatan-ikatan baru sebagai alat pemersatu bangsa. Seperti halnya Indonesia yang memiliki alat pemersatu sebagai berikut:

  1. Bahasa nasional, bahasa Indonesia.
  2. Bendera negara, Sang Merah putih.
  3. Lagu kebangsaan, Indonesia Raya.
  4. Semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika.
  5. Ideologi dan dasar negara, Pancasila.
  6. Konstitusi / hukum dasar, UUD 1945.

Unsur – Unsur Terbentuknya Bangsa

Unsur-unsur terbentuknya bangsa dalam arti sosio-antropologis, yaitu:

  1. Keturunan (hereditas), persamaan darah, dan hubungan kekerabatan.
  2. Kesamaan tanah kelahiran/tempat tinggal (homeland).
  3. Kesamaan adat, budaya, bahasa, dan keyakinan agama.

Unsur-unsur terbentuknya bangsa dalam arti sosio-antropologis tersebut merupakan ikatan-ikatan yang bersifat etnik. Ikatan etnik itu sifatnya bawaan (alamiah). Berdasarkan unsur-unsur tersebut kita bisa membedakan misalnya antara suku bangsa Betawi dan suku bangsa Batak. Suku bangsa Betawi memiliki homeland di Jakata dengan adat, budaya dan bahasa khas Betawi. Suku bangsa Batak memiliki homeland di daerah Sumatera Utara dengan adat, budaya dan bahasa khas Batak.

Unsur-unsur terbentuknya bangsa dalam arti politis, yaitu:

  1. Keinginan bersama untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan hidup.
  2. Adanya nasib dan penderitaan yang sama.
  3. Adanya wilayah bersama yang dianggap sebagai wilayah bangsa yang bersangkutan.

Unsur-unsur terbentuknya bangsa dalam arti politis bersifat etis. Artinya unsur-unsur ini sengaja diciptakan dan dibuat sebagai ikatan-ikatan bersama dalam satu bangsa. Oleh karena itu, unsur-unsur ini sifatnya buatan, tidak etnik atau alamiah.

Ciri – Ciri Bangsa

Berdasarkan pengertian bangsa tersebut, bangsa memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut..

  1. Sekelompok manusia yang memiliki rasa kebersamaan (self belonging together)
  2. Memiliki wilayah tertentu tetapi belum memiliki pemerintahan sendiri
  3. Ada kehendak bersama untuk membentuk atau berada dibawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri
  4. Keanggotaan orangnya bersifat kebangsaan/nasionalitas
  5. Tidak ditentukan secara pasti waktu kelahirannya, seperti suku bangsa Betawi yang tidak diketahui secara pasti kapan mulai ada/muncul suku bangsa betawi itu
  6. Dapat terjadi karena adanya kesamaan dalam identitas budaya, agama, bahasa sehingga dapat membedakan bangsa alainnya. Bangasa tersebut memunculkan bangsa yang homogen.

Faktor – Faktor Terbentuknya Bangsa

Faktor faktor yang berhubungan dengan terbentuknya suatu bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang menyatukan masyarakat dalam suatu wilayah. Menurut dasar identitasnya, berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan suatu Bangsa :

  1. Primordial
    Faktor primordial merupakan faktor yang berhubungan dengan pandangan hidup masyarakat berdasarkan ikatan tradisi, adat-istiadat dan budaya yang mereka anut. Biasanya juga berhubungan dengan suku dan ras.
  2. Sakral
    Faktor sakral adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan spiritual atau kepercayaan seseorang. Biasanya sakral sering dikaitkan dengan agama, perkembangan agama tertentu dalam suatu masyarakat akan membentuk sebuah pandangan yang dipakai sebagai ideologi dalam masyarakat tersebut, karena itu faktor sakral merupakan faktor yang dapat memicu terbentuknya sebuah bangsa.
  3. Tokoh
    Istilah tokoh disini merujuk kepada orang-orang yang memiliki tingkat kekuasaan tinggi dalam suatu lingkungan masyarakat. Tokoh biasanya merupakan orang-orang yang dihormati karena jasa, tingkah laku, atau perannya di dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Pendapat dari tokoh ini akan mampu menggerakkan banyak orang, sehingga tokoh menjadi panutan yang dapat mewujudkan sebuah bangsa.
  4. Sejarah
    Sejarah merupakan pengalaman masa lalu yang telah terjadi dalam suatu lingkungan masyarakat. Sejarah pahit seperti penderitaan, ataupun sejarah manis seperti kemenangan perang dapat menciptakan solidaritas dan rasa kesatuan dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan, nah inilkah yang dapat merangsang lahirnya sebuah bangsa.
  5. Perkembangan Ekonomi
    Perkembangan ekonomi dalam sebuah lingkungan akan membuat kebutuhan masyarakat dalam lingkungan tersebut semakin beranekaragam. Hal inilah yang akan membuat ketergantungan masyarakat yang satu dengan yang lainnya semakin meningkat. Oleh karena itu untuk memenuhi kehidupannya, hubungan antar masyarakat akan semakin erat, nah keadaan inilah yang dapat memicu terbentuknya suatu bangsa.

Empat Unsur Pembentuk Bangsa Secara Sosiologis

Menurut Benedict Anderson, ada tiga unsur pokok terbentuknya bangsa, yaitu:

  1. Komunitas politik yang dibayangkan.
  2. Mempunyai batas wilayah yang jelas.
  3. Memiliki kedaulatan.

Friederich Hertz, dalam bukunya Nationality in History and Politics mengemukakan bahwa ada 4 unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu:

  1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
  2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
  3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan. Contoh: menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
  4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.

Berdasarkan pendapat para ahli kenegaraan mengenai pengertian bangsa, pada hakikatnya bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Memiliki cita-cita yang sama yang mengikat warganegara menjadi satu kesatuan.
  2. Mempunyai sejarah hidup yang sama sehingga tercipta perasaan senasib dan sepenanggungan.
  3. Memiliki adat budaya serta kebiasaan yang sama akibat pengalaman hidup bersama.
  4. Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah.
  5. Terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.

Perlu diketahui bahwa bangsa itu berbeda dengan negara. Bangsa adalah sekelompok orang atau rakyat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang mendiami suatu wilayah yang merupakan bagian dari negara. Sedangkan negara adalah suatu organisasi yang memiliki unsur-unsur tertentu (rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat).

Bangsa bukan merupakan organisasi, oleh karena itu dalam suatu bangsa tidak dikenal adanya struktur organisasi secara formal. Kalau pun ada, hanya bersifat non formal yang ditandai dengan adanya pemimpin bangsa tetapi tidak dilengkapi dengan organ-organ lainnya.

Dari ungkapan di atas, dapat disampaikan bahwa ada Empat Unsur Pembentuk Bangsa Secara Sosiologis sebagai berikut:

  1. Warga bangsa, yaitu individu-individu manusia yang bersatu.
  2. Ciri-ciri persamaan, yaitu adanya persamaan-persamaan tertentu.
  3. Wilayah tertentu, yaitu tempat untuk warga bangsa bersatu.
  4. Pemimpin bangsa, yaitu seorang tokoh yang tampil sebagai pemimpin karena memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tanpa melalui pemilihan formal.