Inilah Ideologi Besar Dunia

Bersamaan dengan perkembangan pemikiran karl Mrx yangdijadikan sebagai ideologi beberapa negara pada abad 18, istilah ideologi negara mulai banyak digunakan. Namun konsep ideologi sebagai cara pandang dan sistem berrpikir bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada sebelum kelahiran Karl Marx. Ideologi besar dunia yang berpengaruh hingga paskaperang dunia dua adalah ideolodi sosialis-komunis dan liberal kapitalis yang saling berseberangan satu sama lain hingga melahirkan peang dingin.

 

Ideologi Liberal Kapitalis

John Locke merupakan orang yang pertama kali mengemukakan dasar-dasar ideologi liberal. Ciri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut: a) memiliki kecenderungan mendukung perubahan, b) percaya terhadap nalar manusia, c) menggunakan pemerintah untuk meningkatakan kondisi manusiawi, d) mendukung kebebasan individu, dan e) ambivalen terhadap sifat manusia. Kelemahan liberalisme adalah buta terhadap kenyataan, yaitu tidak semua orang berkedudukan kuat dan sama cita-citanya. Sehingga kebebasan yang hampir tanpa batas dengan sendirinya akan digunakan oleh orang-orang kuat untuk meluaskan pengaruhnya dan melemahkan sebagian lain yang lebih kecil. Akibatnya, tanggung jawab sosial ditolak liberal dan melahirkan manusia yang hanya mementingkan keuntungan ekonomisnya sendiri.

Liberalisme merupakan paham yang pertama kali menyuarakan hak asasi manusia yang diberikan oleh Sang Pencipta dan tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk negara.

Ideologi ini kemudian lebih dikenal dengan Liberalisme-kapitalisme yang menekankan pada individualisme baik segi politik maupun ekonomi. Ideologi ini berkembang di negara Eropa Barat, Amerika, dan juga Asia yang masing-masing wilayah memiliki perbedaan dalam penerapannya. Proses penyesuaian ideologi ini dengan ideologi kedua yaitu komunis juga tidak dapat dihindarkan. Karena pada kenyataannya, paska krisis besar tahun 1920 (the great depression) Amerika sendiri meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengadopsi kebijakan komunis yang nantinya disebut sebagai konsep ideologi negara tersendiri yaitu welfare state (negara kesejahteraan). Ide-ide liberal kapitalis akan tetap hidup, dan memang perlu dipelajari sebagai sarana mengkritisi sistem sosial dan
kebijakan yang berkembang. Seiring berjalannya waktu, ide-ide demokrasi dan perjuangan hak individu ini akan muncul kembali apabila sistem terlalu menonjolkan sisi komunisme, begitu pula sebaliknya.

Ideologi Sosial Komunis

Awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik terhadap struktur sosial berdasarkan kapitalis yang sangat eksploitatif. Pemikiran ini kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin yang kemudian disebut ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih kepada sistem ekonomi yang mengutamakan hak bersama masyarakat dari hak milik pribadi. Sedangkan komunissme menunjuk sistem politik yang juga mengutamakan hak-hak komunitas, bukan hak sipil dan individu.

Ciri-ciri ideologi komunis yaitu: a) bersifat materialis, ateis, kolektivistik, b)  kekuasaaan satu partai atas seluruh masyarakat, dan c) ekonomi bersifat etatisme. Ideologi ini bersifat absolut dan determinisme karena memberi perhatian yang sangat besar kepada masyarakat namun kebebasan individu dan milik pribadi tidak diberi tempat.

Ideologi sosialkomunis ini berkembang dalam negara Uni Soviet, Yugoslavia, Cina, Korea Utara, dan beberapa negara Amerika latin walau agak berbeda satu sama lain. Dalam perkembangannya, ideologi komunisme juga mengalami modifikasi, terutama ketika negara komunis yang semula sangat tertutup mulai membuka diri terudama terhadap haksispil dan politik. Proses demokrasi pun berlangsung bertahap hingga terjadilah keruntuhan negara-negara komunis ditandai Uni Soviet dan Yugoslavia sebagai pilar utama komunis pun terpecah dalam banyak negara. Namun apabila hal ini dikatakan sebagai kekalahan komunis dan keruntuhannya atas kemenangan lieral,hal ini tidak dapat dibenarkan juga. Karena bagaimanapun juga ide komunis tetaplah hidup sebagai sarana mengkritisi sosial dan kebijakan yang berkembang. Ide tersebut uga dapat kembali menjadi suatu gerakan apabila kapitalisme saat ini mulai menitikberatkan pada titik ekstrim liberal yang menimbulkan curamnya krisis sosial.