Pengertian, Fungsi dan Cara Membuat Neraca Lajur

PENGERTIAN NERACA LAJUR (WORKSHEET)

 

Pada waktu kita memasuki bangku SMU maka kita akan menjumpai pelajaran Ekonomi dalam hal ini biasa akan di temukan pelajaran yang namanya Neraca lajur.

Sebelum kita membahsa lebih dalam maka kita akan ketahui terlebih dahulu apa itu neraca lajur.

Neraca lajur adalah kertas yang terdiri atas kolom-kolom yang digunakan untuk memberikan data tentang saldo setiap rekening, jumlah yang dibutuhkan, memberikan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan.

FUNGSI NERACA LAJUR

Adapun fungsi dari neraca Lajur adalah sebagai berikut:

  1. Memudahkan dalam menyusun laporan keuangan.
  2. Meringkas data, baik data neraca saldo maupun data penyesuaian.
  3. Memudahkan dalam menentukan kesalahan yang mungkin terjadi ketika melakukan penyesuaian

CARA MENBUAT NERACA LAJUR

Pasti banyak di antara kita yang belum tau cara membuat neraca lajur sederhana,tidak sulit kok asalkan kia betul-betul belajar sungguh-sunguh.Kali ini akan dibahas cara membuat neraca lajur sehingga bisa menyusun laporan keuangan.

  1. Untuk membuatnya, Anda harus menyiapkan kertas yang cukup besar untuk menampung setidaknya dua belas kolom. Dua kolom pertama untuk menulis nomor dan nama akun. Sedangkan, sepuluh kolom selanjutnya akan dibagi Neraca Saldo, Ayat Penyesuaian, Neraca Saldo setelah Penyesuaian, Laba/Rugi, dan Neraca. Kolom pada tiap poin ini akan dibagi menjadi dua untuk memisahkan Debit dan Kredit.
  2. Pengisian dilakukan mulai dari kolom paling kiri. Setelah membubuhkan nomor, tulis semua nama akun yang transaksinya terjadi pada periode tertentu. Masukkan semua nominal nama akun tersebut yang tadinya ada di fungsi buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo. Letakkanlah sesuai dengan tempatnya (penempatan pada kolom Debit dan Kredit). Hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah memastikan nominal pada kolom Debit dan Kredit sama.
  3. Analisis kembali data yang Anda miliki untuk menemukan koreksi atas kesalahan yang mungkin Anda lakukan selama penjurnalan sebelumnya. Ketika Anda melakukan kesalahan, segera buat jurnal penyesuaian untuk tiap akun yang ternyata salah catat. Masukkan jurnal penyesuaian ini ke kolom Ayat Penyesuaian sesuai dengan nama akun, nominalnya, dan letaknya ada di Debit atau Kredit.
  4. Pada kolom selanjutnya, yaitu kolom Neraca Saldo setelah Penyesuaian, Anda hanya tinggal perlu melakukan penghitungan ulang dengan memperhatikan kolom Neraca Saldo dan Ayat Penyesuaian. Jika tidak terdapat kesalahan atau tidak ada ayat penyesuaian, tulis nominal apa adanya. Ketika ada penyesuaian, tulis jumlah yang sudah disesuaikan. Penting untuk diingat: perhatikan peletakan nominal tersebut di kolom yang benar (Debit atau Kredit).
  5. Kolom selanjutnya adalah kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca. Dua kolom ini bisa diisi secara bersamaan karena pada prinsipnya tinggal memindahkan nominal yang ada di kolom Neraca Saldo setelah Penyesuaian. Petunjuk pengisiannya adalah:
    • Kolom Laba/Rugi diisi dengan nominal yang merupakan angka dari akun-akun yang termasuk rekening riil. Akun-akun ini termasuk Harta, Utang, dan Modal.
    • Kolom Neraca diisi dengan nominal yang merupakan angka dari akun-akun yang termasuk dalam rekening normal. Akun-akun ini termasuk Pendapatan dan Beban.
  6. Setelah memindahkan sesuai di kolom Laba/Rugi atau kolom Neraca, kini saatnya Anda menjumlahkan semua angka yang termasuk di dua kolom tersebut sesuai dengan kolomnya masing-masing.
    • Jika dari hasil penjumlahan, pada kolom Laba/Rugi didapati angka yang lebih besar pada kolom Kredit, berarti operasional organisasi tersebut mengalami LABA. Besaran laba adalah selisih antara angka di Kredit dan Debit kemudian hasilnya diletakkan pada kolom Neraca sisi Kredit.
    • Sebaliknya, jika dari hasil penjumlahan, pada kolom Laba/Rugi didapati angka yang lebih besar pada kolom Debit, maka operasional tersebut mengalami RUGI. Besaran rugi adalah selisih antara angka di kolom Kredit dan Debit kemudian hasilnya ditelakkan pada kolom Neraca sisi Debit.
  7. Jumlahkan angka di kolom Laba/Rugi dan Neraca. Seharusnya, sisi Debit dan Kredit pada kolom Laba/Rugi maupun Neraca menjadi seimbang meski nominal kedua kolom tersebut tak sama. Jika sudah, berarti proses pembuatan Neraca Lajur sudah selesai.