Pendapat Karl Heinrich Marx Tentang Ilmu Ekonomi

Karl Heinrich Marx merupakan seorang filsuf, tokoh sosiologi, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Belau lahir 5 Mei 1818 di Trier, Prusia dan meninggal di London, Inggris, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun.

 

Seperti yang diketahui Karl Heinrich Marx merupakan pakar ekonomi. Menurut Marx sejarah ilmu ekonomi adalah penekanan pentingnya perjuangan kelas dalam masyarakat. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik Pengikut teori ini disebut sebagai Marxisme dalam penyusunannya mark di bantu oleh Friedrich Engels dari pertengahan abad ke-19.

Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial, tori marxisme bisa di depinisikan perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan menumbuhkan paham sosialisme (tanpa kelas).

Penerapan teori klasik pada tahap-tahap awal pertumbuhannya di Eropa Barat, terutama di Inggris ternyata telah menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin hari semakin melebar, khususnya diantara kaum kapitalis yang semakin kaya dan kaum buruh yang semakin miskin.Teori klasik yang menekankan peranan kapital beserta akumulasinya dalam pertumbuhan ekonomi mendorong para pemilik modal (kapitalis) memaksimumkan penggunaan modal melalui operasi perusahaan.

Teori alternatifpun harus di terapkan oleh marx, yang pokok isinya adalah membela kepentingan para pekerja dan meramalkan runtuhnya sistem kapitalis.Teori ini sering disebut teori sosialis dan dalam perkembangannya melahirkan sistem ekonomi komunis yang banyak dipraktekkan di negara-negara Eropa Timur, Uni Sovyet, RRC dan di beberapa NT dan NSB lainnya.

Menurut Marx pertumbuhan ekonomi melalui lima tahapan berikut:

  • Sosialis (komunal primitif)
  • Perbudakan
  • Feodal
  • Kapitalis
  • Sosialis (komunal modern)

Dari kelima tahapan tersebut Marx melihat adanya siklus dalam perkembangan masyarakat yaitu mulai dari masyarakat komunal (primitif) pada tahap pertama dan berakhir kembali pada masyarakat komunal (modern) pada tahap kelima. Dalam masa itu pada tahap kedua, ketiga dan keempat ditandai oleh adanya konflik dan perjuangan kelas diantara kelompok-kelompok yang mempunyai kepentingan yang bertentangan dalam masyarakat yang bersangkutan.

Sosialis komunal primitif

Sebagai suatu tatanan masyarakat yang menekankan kepada pentingnya kebersamaan. Jadi berbeda dengan tatanan masyarakat kapitalis primitif yang lebih menonjolkan kepentingan individu. Perekonomian primitif ditandai oleh teknologi atau peralatan kerja yang sifatnya masih sangat sederhana seperti alat-alat yang berasal dari batu dan sebagainya.

Perbudakan

Terbelahnya produsen ke dalam dua kelompok yang satu sama lain disamping saling membutuhkan, tetapi dalam prakteknya juga sering mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.

Masyarakat Feodal (Tuan Tanah)

Kaum bangsawan menguasai alat-alat produksi utama pada waktu itu yaitu tanah, sehingga sebagian besar petani tidak memilki tanah, atau hanya memilki tanah yang luasnya terbatas sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhannya para petani bekerja di tanah yang di miliki oleh tuan tanah, baik itu bekerja sebagai buruh tani atau pun penyewa.

Masyarakat Kapitalis

masyarakat kapitalis diilhami oleh gagasan Adam Smith yang menggarisbawahi pentingnya peranan kapital dan akumulasi kapital dalam pertumbuhan ekonomi lewat peningkatan produktivitas per pekerja. Peningkatan produktivitas per pekerja terjadi karena tambahan kapital membuka peluang untuk mempertajam tingkat spesialisasi dan pembagian kerja (specialization division of labor).

Disamping itu faktor lain yang ikut menunjang proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith yait pasar yang semakin luas, dan laba usaha. Syarat utama yang harus dipenuhi untuk memaksimumkan luas pasar menurut Adam Smith adalah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada anggota masyarakat dalam mengelola kegiatan ekonominya. Dampak dari perkembangan yang semacam itu adalah bahwa masyarakat kembali terbagi dua tetapi dengan corak yang berbeda dari periode sebelumnya. Kedua kelompok itu adalah kelas kapitalis, dan kelas buruh.

Dalam hubungan ini para kapitalis mempekerjakan kaum buruh, yang dalam hal ini mempunyai posisi yang relatif lemah terutama karena tidak memiliki alat produksi. Pertentangan kepentingan ini makin lama makin besar dan akhirnya timbul pertarungan diantara keduanya yang oleh Marx disebut perjuangan kelas.

Masyarakat Komunal Modern

dalam masyarakat komunal modern faktor-faktor produksi adalah milik bersama (social ownership). Namun berbeda dengan masyarakat komunal primitif, dalam masyarakat komunal modern alat-alat produksi atau teklogi sudah jauh lebih maju. Dalam sistem ini semua manusia mempunyai peluang yang sama untuk maju pada semua bidang kehidupan dan terutama dalam bidang ekonomi.