Tata Cara Menulis Fiksi

Setiap orang itu suka menulis. Entah itu menulis fiksi maupun non fiksi. Untuk anda yang menyukai sebuah imajinasi ataupun memiliki daya khayal yang tinggi pasti anda suka ataupun mahir dalam menulis.

 

Tapi tunggu dulu, sepertinya anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Semua orang memang kebanyakan memiliki daya khayal yang tinggi, tapi jelas tidak semuanya mahir dalam merangkai kata ataupun menulis.

Tapi ada seseorang yang sangat ingin bisa menulis kisah hidupnya sendiri, lalu bagaimana caranya, apa bisa? Jelas bisa, kemampuan menulis fiksi ini dapat dilatih dengan cara pelan-pelan. Tidak ada orang ataupun ahli bahasa yang mahir dalam sekali jalan, perlu proses yang panjang, agar kemampuan menulis fiksi ini semakin terasah dengan baik.

Ibarat sebuah mata pisau, jika dia terus-terusan diasah dengan batu maka akan menjadi pisau yang semakin tajam tapi apabila tidak diasah dan dibiarkan maka kemampuan itu akan semakin menurun kualitasnya dan diibaratkan sama dengan pisau yang tumpul.

Nah, untuk anda yang ingin menulis fiksi dalam bahasa indonesia, ada baiknya anda mengetahui tips dan trik untuk menguasainya. Apa saja? Mari kita bahas bersama-sama.

1. Tentukan tema

Ketika kita ingin menulis suatu karya fiksi dalam bahasa indonesia, entah itu novel, novelet maupun cerpen. Maka hal pertama yang harus anda pikirkan adalah tema. Tema yang bisa anda pilih diantaranya adalah tema persahabatan, percintaan maupun horror ataupun misteri misalnya.

Dengan mengetahui tema apa yang akan kita tulis nanti, tulisan kita pun akan menjadi rapi dan juga terarah. Sehingga tulisan kita nantinya akan lebih enak diikuti jika temanya sudah jelas.

Tapi berbeda halnya apabila temanya berubah-ubah, misalnya adalah ketika pada permulaan tulisan, kita membuat tema persahabatan lalu pada pertengahan kita ubah lagi menjadi tema misteri dan di akhirnya berubah lagi menjadi tema petualangan. Sungguh tema yang tidak konsisten dan tentu saja menimbulkan kesan yang ” ambigu” atau tidak jelas.

2. Menentukan tokoh

Tokoh memegang peranan penting dalam sebuah fiksi. Karena dalam sebuah fiksi, tokoh adalah hal yang utama. Usahakan dalam penokohan ini terdapat berbagai peran yang beragam dan bervariasi, seperti ada tokoh protagonis, antagonis dan juga peran pembantu.

Protagonis adalah tokoh utama yang memiliki perilaku baik sedangkan antagonis adalah kebalikannya yakni tokoh yang terkesan kejam dan lalim. Dengan memiliki tokoh-tokoh yang kuat karakter penokohannya, maka nantinya karya fiksi anda juga akan semakin bagus dan berkembang.

3. Menentukan konflik dan penyelesaian

Seperti halnya kehidupan seseorang yang tidak selalu lurus layaknya jalan tol maka dalam sebuah fiksi, problem ataupun masalah yang ditampilkan akan menjadi daya tarik tersendiri dalam sebuah tulisan. Selain konflik maka penyelesaian pun menjadi hal yang harus diperhatikan ketika sedang menulis fiksi.

Fiksi yang bermutu harus memperhatikan bagaimana dapat menutup suatu karya fiksi dengan elegan dan juga indah. Misalnya , ” dan disanalah akhirnya aku dan kenanganku berada, biarlah dia tetap disana dan tersapu ombak pantai,”.

***

Nah, demikianlah beberapa cara untuk menulis fiksi. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan anda. Dan selamat berlatih!