Hubungan Kondisi Lingkungan Geografis Dengan Terbentuknya Masyarakat Multikultural

Multikultural yang dimiliki Indonesia dianggap faktor utama terjadinya konflik. Konflik berbau sara yaitu suku, agama, ras, dan antargolongan yang terjadi di Aceh, Ambon, Papua, Kupang, Maluku dan berbagai daerah lainnya adalah realitas yang dapat mengancam integrasi bangsa di satu sisi dan membutuhkan solusi konkret dalam penyelesaiannya di sisi lain. Hingga muncullah konsep multikulturalisme. Multikulturalisme dijadikan sebagai acuan utama terbentuknya masyarakat multikultural yang damai.

 

Pengertian Masyarakat Multikultural

Kata Masyarakat Multikultural disusun oleh tiga kata utama, Masyarakat, Multi dan Kultural. Masyarakat artinya kumpulan manusia yang hidup dalam satu kesatuan dan berinteraksi menurut sistem adat istiadat dalam suatu daerah untuk waktu tertentu, Multi berarti beranekaragam atau banyak, dan Kultural berarti Budaya.

Jadi Masyarakat Multikultural adalah suatu masyarakat yang hidup dalam suatu tempat dengan beberapa kebudayaan yang berbeda. Masyarakat multikultural biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dan kelebihannya tersendiri.

Indonesia merupakan masyarakat multikultural. Hal ini terbukti di Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang masing-masing mempunyai struktur budaya yang berbedabeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari perbedaan bahasa, adat istiadat, religi, tipe kesenian, dan lain-lain. Pada dasarnya suatu masyarakat dikatakan multicultural jika dalam masyarakat tersebut memiliki keanekaragaman dan perbedaan.

Keragaman dan perbedaan yang dimaksud antara lain, keragaman struktur budaya yang berakar pada perbedaan standar nilai yang berbeda-beda, keragaman ras, suku, dan agama, keragaman ciri-ciri fisik seperti warna kulit, rambut, raut muka, postur tubuh, dan lain-lain, serta keragaman kelompok sosial dalam masyarakat.

Ciri – Ciri Masyarakat Multikultural

Ciri-ciri masyarakat multikultural, berikut ini ciri-ciri masyarakat multikultural yang dapat anda ketahui:

  1. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang didalamnya banyak sekali keberagaman. Sehingga membuat struktur budaya nya lebih dari satu.
  2. Adanya segmentasi, yaitu masyarakat terbentuk dari bermacam-macam ras, suku, budaya, dan lainnya namun tetap masih memiliki hal yang memisahkannya. Biasanya yang menjadi pemisah tersebut adalah sebuah konsep yang dikenal dengan primordial. Misalnya saja jika di kota Jakarta terdapat berbagai macam suku dan ras, dari dalam negeri hingga luar negeri namun tetap saja dalam kenyataannya mereka memiliki sebuah ikatan primordial daerahnya.
  3. Memiliki struktur yang ada di dalam lembaga non komplementer. Yang dimaksudkan disini adalag di dalam suatu masyarakat majemuk akan ada sebuah lembaga yang memiliki keuslitan dalam mengatur dan menjalankan masyarakatnya karena kurang lengkapnya persatuan didalamnya akibat terpisah oleh segmen-segmen tertentu tersebut.
  4. Konsesusnya rendah, yang dimaksud adalah di dalam kelembagaan tentunya diperlukan sebuah kebijakan serta keputusan. Keputusan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama inilah yang disebuah dengan konsensus, yang mana di dalam sebuah masyarakat majemuk sangat sulit sekali menga mbil sebuah keputusan.
  5. Relatif potensi adanya konflik, di dalam sebuah masyarakat majemuk tentunya teridir dari beragam suku, budaya, adat, serta kebiasaan yang masing-masingnya berbeda. Di dalam teori yang ada semakin banyaknya sebuah perbedaan yang ada di dalam masyarakat maka tentu saja semakin memungkinkan jika terjadi konflik di dalamnya. Hal ini pula lah yang menyebabkan proses pengintegrasianya menjadi hal yang sulit dilakukan.
  6. Integrasi bisa tumbuh dengan adanya paksaan, seperti yang diejalskan sebelumnya di dalam masyarakat majemuk seringkali sulit untuk melakukan pengintegrasian. Sehingga mau tidak mau jalan alternatif yang dilakukannya adalah melalui pemaksa. Namun tentu saja cara seperti ini akan membuat integrasi tidak akan bertahan lama.
  7. Adanya dominasi politik kepada kelompok lainnya, hal ini karena di dalam masyarakat majemuk terdapat segmen-segmen yang mana dapat berakibat pada ingroup filling yang tinggi sehingga bila suatu ras, suku, atau budaya memiliki sebuah kekuasaan atas masyarakat maka hal tersebut menyebabkannya akan selalu mengedepankan kepentingan dari suku atau ras nya.
  8. Karena keberagaman yang terjadi membuat timbulnya kelompok minoritas dan mayoritas.

Membangun Masyarakat Multikultural

Sikap yang Harus Dihindari Untuk membangun masyarakat multikultural yang rukun dan bersatu, ada beberapa nilai yang harus dihindari, yaitu:

  1. Primordialisme
    Primordialisme artinya perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling unggul, maju, dan baik. Sikap ini tidak baik untuk dikembangkan di masyarakat yang multicultural seperti Indonesia. Apabila sikap ini ada dalam diri warga suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka untuk bisa menerima keberadaan suku bangsa yang lain.
  2. Etnosentrisme
    Etnosentrisme artinya sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan yang lain. Indonesia bisa maju dengan bekal kebersamaan, sebab tanpa itu yang muncul adalah disintegrasi sosial. Apabila sikap dan pandangan ini dibiarkan maka akan memunculkan provinsialisme yaitu paham atau gerakan yang bersifat kedaerahan dan eksklusivisme yaitu paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.
  3. Diskriminatif
    Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sikap ini sangat berbahaya untuk dikembangkan karena bisa memicu munculnya antipati terhadap sesame warga negara.
  4. Stereotip
    Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Indonesia memang memiliki keragaman suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki cirri khas. Tidak tepat apabila perbedaan itu kita besar-besarkan hingga membentuk sebuah kebencian.

Terbentuknya Masyarakat Multikultural

Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat multikultural. Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku, ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama, bangsa, maupun ras.

Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal. Berkaca dari masyarakat multikultural bangsa Indonesia, kita akan mempelajari penyebab terbentuknya masyarakat multikultural.

  1. Faktor Geografis
    Suatu negara atau wilayah memiliki karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda beda. Kondisi geografis ini akan mempengaruhi fenomena alam yang sering terjadi di wilayah tersebut. Nah baik secara langsung maupun tidak langsung, fenomena alam akan mempengaruhi kehidupa sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Perbedaan dari kondisi geografis ini akan menimbulkan corak dan cara hidup yang beranekaragam dalam masyarakat. Contohnya indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak daerah gunung dan daerah laut, tentunya cara hidup masyarakat di daerah gunung akan berbeda dengan mereka yang hidup di daerah laut atau pesisir pantai.
  2. Kondisi Iklim dan Cuaca
    Masih berhubungan dengan kondisi geografis di atas, kondisi iklim dan cuaca juga termasuk fenomena alam yang dipengaruhi faktor geografis dari suatu wilayah. Perbedaan iklim dan cuaca akan mempengaruhi pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah yang lebih dingin akan menggunakan pakaian yang lebih tebal, sedangkan yang tinggal di daerah panas akan mengenakan pakaian yang lebih tipis.
  3. Pengaruh Budaya Asing
    Penyebaran budaya antar masyarakat dari seluruh dunia akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tersebut, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, maka media penyebaran budaya menjadi lebih luas dan lebih mudah dilakukan. Masuknya budaya asing dalam suatu lingkungan masyarakat akan memunculkan kebiasaan baru akibat benturan budaya asing dengan budaya lokal, oleh karena itu pengaruh budaya asing merupakan salah satu pemicu munculnya Masyarakat Multikultural.
  4. Keanekaragaman Suku Bangsa
    Suku bangsa atau yang juga sering kita sebut dengan etnis adalah kelompok manusia yang anggotanya mendefinisikan diri mereka berdasarkan garis keturunan dan ciri ciri fisik yang dianggap sama. Identitas suku ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap ciri khas suatu kelompok tersebut. Contoh yang paling mudah kita ambil adalah indonesia sebagai negara denagn suku bangsa yang beranekaragam, ada suku bali, batak, aceh dan masih banyak lagi. Semua suku tersebut disatukan dalam sebuah negara sehingga membentuk kehidupan masyarkat multikultural dalam satu kesatuan.
  5. Keanekaragaman Agama
    Agama adalah sebuah kepercayaan dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dalam kehidupan. Agama memiliki simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan asal usul dan makna kehidupan. Agama memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang karena setiap agama memiliki aturan, kitab suci, dan tempat tempat suci yang mempengaruhi kehidupan penganutnya. Ada beberapa jenis agama yang ada di dunia. Penganut agama yang berbeda dalam suatu wilayah akan menciptakan lingkungan masyarakat multikultural, oleh karena itu agama merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya masyarakat multikultural.
  6. Keanekaragaman Ras
    Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan manusia dalam suatu kelompok besar berdasarkan ciri fisik, asal usul geografis, tampang dan kesukuannya. Paradigma ras sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu lebih menekan pada sifat biologis atau konstruk sosial seseorang. Paran antropolog dan ilmuan evolusi mengidentifikasikan istilah ras untuk membahas perbedaan genetika (biologis), sedangkan sejarawan dan ilmuwan sosial mendefinisikan ras sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi sosial, suatu cara tertentu orang berbicara tentang diri mereka dan tentang orang lain. Perbedaan ras dapat mejadi salah satu faktor pemicu timbulnya masyarakat multikultural.

Dampak Masyarakat Multikultural

Multikulturalisme ini lahir dikarenakan adanya kesadaran jika masa lalunya hubungan yang ada di antara warga masyarakat majemuk lebih cenderung yang didasarkan pada hubungan masa lalu yang terjadi di antara masyarakat majemuk lebih cenderung berdasar pada primordialisme, ethnisentrisme, dan aliran lainnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan sering terjadinya konflik di dalam masyarakat majemuk. Hubungan inilah yang akhirnya pula membuat sering munculnya masalah saat proses integrasi sosial yang terjadi di dalam masyarakat majemuk.

Akhirnya munculah paham multikulturalisme yang lebih berdasar pada pandangan mengenai relativisme budaya, yang mana pada dasarnya sebuah kelompok, golongan, atau komunitas sosial baik itu berdasar suku bangsa, ras, agama, atau aliran-aliran lainnya memiliki suatu nilai, ukuran, dan aturannya sendiri mengenai sebuah hal. Meskipun tidak menutup kemungkinna jika ditemukan common platform ataupun kesamaan diantara satu sama lainnya (kelompok atau golongan yang memiliki perbedaan tersebut.

Dampak terbentuknya masyarakat multikultural, yang dibagi dalam dampak positif dan dampak negatifnya sebagai berikut:

Dampak positif, dalam masyarakat multikultural yang wajib kalian ketahui sebagai berikut:

  1. Dengan adanya keanekaragaman budaya, suku, ras, dan lainnya yang berbeda membuat masyarakat dapat lebih terbuka ketika menjalin hubungan sosial.
  2. Memberikan ikatan kuat saat harus menerima kekurangan dari masing-masing kelompok yang ada di masyarakat.
  3. Bisa saling membagi berbagai ilmu pengetahuan serta menghargai antara satu budaya dengan budaya lainnya. Sehingga menunjukkan jika perbedaan tersebut bukanlah pembatas dari terjalinnya sebuah hubungan.

Dampak Negatif, dalam masyarakat multikultural yang wajib kalian ketahui sebagai berikut:

  1. Hadirnya sikap fanatik bahkan ekstrim ketika mendukung sebuah kelompok tertentu.
  2. Adanya politik aliran yang mana lebih mementingkan kemajuan dari sebuah kelompok tetrentu di dalam bidang politik.
  3. Muncul sikap primordialisme, yang mana memegang teguh sebuah hal yang dibawanya semenjak lahir, entah itu mengenai tradisi, kepercayaan, dan lainnya.
  4. Memicu konflik, merupakan hal yang wajar jika di dalam masyarakat multikultural mengalami beragam konflik yang hadir dikarenakan adanya keanekaragaman yang ada.
  5. Muncul sikap etnosentrisme, pandangan yang beradasar pada masyarakat serta kebudayaan yang dianutnya, sehingga bisa berdampak merendahkan kelompok lainnya.