Pengertian, Bentuk dan Contoh Mobilitas Sosial

Yang dimaksud dengan mobilitas sosial adalah adanya gerakan atau perubahan yang terjadi terhadap status sosial dari individu yang berhubungan dengan struktur sosial.

 

Perubahan status yang dimaksudkan disini diharapkan dapat mempengaruhi perubahan peran sosial bersangkutan. Termasuk di dalamnya adalah hak dan kewajiban yang sedang dilakukan.

Implikasi terhadap masyarakat bentuknya beragam. Individu bisa mendapatkan respek dan penghormatan atau berupa diskriminasi setelah mengalami mobilitas sosial.

Beragam bentuk mobilitas sosial bisa dikonfirmasikan atau dikonfrontasikan terhadap fenomena sosial lain yang terjadi di sekitar anda. Anda dapat menerka tentang bagaimana masing – masing bentuk mobilitas sosial tersebut memberikan pengaruh terhadap kehidupan pribadi dari orang yang mengalaminya.

Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial

Adapun bentuk mobilitasi sosial yang berhubungan dengan sosiologi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut mobilitas vertikal turun, mobilitas intragenerasi, mobilitas sosial naik, dan mobilitas antar generasi.

Keempatnya akan dijelaskan secara singkat tersebut di bawah ini.

1/Mobilitas vertikal turun

Jenis mobilitas yang satu ini dihindari oleh masing – masing orang. Hanya segelintir orang saja yang bersedia melakukan eksperimen. Yang mana posisi sosial di kelas bawah dianggap identik dengan kemelaratan, kemiskinan, kesusahan dan kesehatan yang memburuk. Maka dari itu wajar saja apabila banyak orang yang mengantisipasinya.

Contohnya adalah seseorang yang berprofesi sebagai polisi secara kebetulan terlibat perkelahian dengan warga maka selanjutnya dia dipecat oleh atasannya.

Nah mantan polisi inilah yang sedang mengalami mobilitas vertikal turun. Yang mana sebelumnya banyak orang yang respek terhadapnya karena memiliki jabatan di kepolisian. Tetapi setelah dicopot dia tidak lagi bisa berbuat seperti dahulu.

Bentuk mobilitas seperti ini bisa diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pertama seperti contoh tersebut di atas yaitu seseorang sedang mengalami kondisi penurunan posisi / sosial.

Kedua disintegrasi terhadap kelompok besar yang menjadi kelompok sosial lebih kecil sehingga akan menurunkan  derajatnya di mata kelompok lain. Contohnya adalah negara – negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah yang saat ini dianggap sebagai negara kecil yang miskin.

2/Mobilitas Intragenerasi

Bentuk mobilitas kedua adalah mobilitas yang bersifat vertikal dalam lingkup suatu generasi. Dengan kata lain mobilitas yang terjadi memiliki dampak yang dirasakan oleh dirinya sendiri. Mobilitas intragenerasi adalah jenis mobilitas yang bisa bersifat naik dan turun.

Contohnya adalah seorang siswa yang sedang naik kelas. Di sini naik kelas merupakan salah satu bentuk mobilitas yang bersifat naik. Siswa/wi yang menjadi adik kelasnya akan memberikan respek terhadap kelompok mereka yang naik kelas. Naik kelas merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial naik dalam hubungannya dengan intragenerasi.

Sedangkan contoh mobilitas intragenerasi turun misalnya mirip dengan yang dijelaskan tersebut di atas yaitu seorang polisi yang dipecat secara tidak terhormat karena menyalahgunakan jabatan.

Tentu saja ini memiliki dampak yang secara langsung dirasakan oleh orang yang mengalaminya. Sehingga teman – teman sekantornya dulu menjadi kurang respek terhadapnya (lagi).

3/Mobilitas sosial naik

Bentuk mobilitas yang satu ini diharapkan oleh banyak orang. Bisa diwujudkan dalam bentuk proses belajar, bergaul, berkarier, membangun jaringan dan lain sebagainya hampir tidak dapat dipisahkan dari orientasi guna mengejar agar menjadi bagian dari bentuk mobilitas ini.

Mobilitas naik merupakan adanya perubahan status sosial individu menuju ke posisi yang lebih atas.

Contohnya adalah seorang petani secara mendadak memperoleh doorprize sebesar satu milyar dolar saat secara kebetulan sedang menggali tanahnya yang ternyata berisi harta karun.

Kekayaan yang didapat secara tiba – tiba ini telah berhasil mengangkat derajatnya sebagai petani kaya selama pemerintah setempat tidak menyita harta dadakan tersebut.

Contoh lainnya adalah seorang anak yang sangat rajin bersekolah setelah lulus langsung diterima kuliah di luar negeri dengan bea siswa. Anak ini status sosialnya menjadi naik di masyarakat.

Mobilitas sosial naik memiliki 2 kelompok utama yaitu pertama seperti yang sudah disebutkan tersebut di atas meliputi adanya perubahan sosial dari bawah menuju ke posisi yang lebih atas. Yang kedua adalah pembentukan sebuah kelompok baru yang selanjutnya diposisikan sebagai derajat sosial yang bersifat lebih tinggi.

Contohnya adalah sekelompok masyarakat miskin bersedia mengikuti program transmigrasi. Yang mana di tempat yang baru para warga masing – masing diberikan tanah untuk bertani lalu memulai hidup baru. 

4/Mobilitas antargenerasi

Bentuk yang satu ini memiliki dampak dan implikasi yaitu melibatkan orang lain dari lintas generasi. Mobilitasi ini berupa mobilitasi vertikal yang sifatnya bisa naik atau turun.

Artinya adalah mobilitas ini mempunyai suatu dampak yang mampu membuat naik atau turun terhadap status sosial dari orang lain terhadap lintas generasi.

Contohnya adalah seorang anak nelayan yang sukses menjadi presiden. Tidak hanya berpengaruh langsung terhadap anak tersebut mengalami mobilitas sosial naik melainkan terhadap kedua orang tuanya. Bahkan tujuh keturunannya beserta kakek – nenek atau buyutnya juga mengalami nasib yang sama.

Masyarakat selanjutnya akan memberikan rasa hormat pada orang – orang di sekelilingnya terutama keluarga anak tersebut. Sebaliknya jika dalam perjalanan hidup selanjutnya si anak yang menjadi presiden tersebut ketahuan melakukan korupsi maka status sosial keluarganya akan jatuh.

Analisa tentang mobilitas antargenerasi ini kerap digunakan untuk menjadi pijakan terhadap kebijakan untuk kepentingan umum. Contohnya adalah temuan riset yang menjelaskan bahwa anak dari orang kaya akan cenderung menjadi orang kaya.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang mobilitas sosial dan contohnya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.