Konsep Esensial Geografi Menurut Henry J Warman

1/5 - (3 votes)

Permukaan Bumi mempunyai beragam raut muka yang menyebabkan perbedaan kondisi alam hingga potensi yang ada di dalamnya. Perbedaan ini mendorong manusia mencari kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi dari alam di dekatnya.

 

Manusia berpindah untuk menemukan lokasi yang menyediakan apa yang tidak ada di tempat asalnya. Perjalanan membuahkan sebuah catatan deskriptif tentang suatu lokasi. Sejak itu, geografi mulai berkembang. Banyaknya lokasi yang ia temui dengan berbagai karakter membuat manusia mulai bisa membedakan dan mengelompokkan lokasi.

Pengertian Geografi

Geografi berasal dari gabungan kata “Geo” yang berarti bumi dan “Grafien” yang berarti tulisan atau gambaran. Dari asal katanya tersebut, geografi diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan lengkap dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya. Adapun untuk mengenali dan menganalisa fenomena-fenomena bumi, geografi memiliki beberapa konsep dasar atau konsep esensial sebagai unsur penting yang akan membantu proses analisa.

Pengertian geografi pun mulai berkembang, bukan lagi sekadar catatan tentang Bumi tetapi berkembang menjadi ilmu pengetahuan tersendiri yang memiliki objek studi, prinsip, ruang lingkup, serta konsep tersendiri. Sampai saat ini geografi masih terus berkembang.

Konsep geografi telah ada sejak zaman dahulu. Bangsa Yunani Kuno telah berusaha mendokumentasikan berbagai macam keterangan yang berkaitan dengan geografi.

Konsep Esensial Geografi dan Contohnya

Ada 10 konsep esensial geografi yang selama ini digunakan sebagai salah satu unsur penting dalam kajian objek geografi. Kesepuluh konsep esensial geografi tersebut antara lain Jarak, Keterjangkauan, Morfologi, Pola, Lokasi, Aglomerasi, Nilai guna, Diferensiasi, Interaksi, dan Keterkaitan ruang.

1. Konsep Jarak

Jarak adalah salah satu konsep geografi yang berupa rentang pemisah suatu lokasi dengan lokasi lainnya. Ada 2 jenis jarak, yaitu jarak absolute dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang sebenarnya dan bersifat tetap, contohnya jarak antara kota Bandar Lampung dan Kotabumi sebesar 89 km. Sementara, jarak relatif adalah jarak yang berdasarkan perkiraan, contohnya jarak antara kota Bandar lampung dan Kotabumi sekitar perjalanan 2 jam perjalanan.

2. Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah konsep geografi yang terkait dengan mudah tidaknya seseorang dalam mencapai suatu lokasi. Dengan kata lain, keterjangkauan disebut juga akesesibilitas. Konsep ini sangat terkait dengan kondisi alam, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan ekonomi, dan sarana transportasi. contohnya adalah daerah yang dilalui lintasan rel kereta api cenderung memiliki keterjangkauan yang lebih baik dibandingkan daerah yang tidak dilalui lintasan rel kereta api.

3. Konsep Morfologi

Morfologi adalah konsep geografi yang terkait dengan bentuk permukaan bumi. konsep ini sangat dipengaruhi oleh 2 tenaga yang berperan dalam proses pembentukan bumi, yaitu tenaga eksogen (seperti erosi, sedimentasi, pelapukan) dan tenaga endogen (seperti pembentukan gunung, lembah, sungai dan laut).

4. Konsep Pola

Pola adalah konsep geografi yang berkaitan dengan bentuk persebaran yang teratur pada fenomena geografi dalam ruang. Contohnya adalah pola persebaran gungung berapi, pola pemukiman masyarakat di pesisir sungai, dan lain sebagianya.

5. Konsep Lokasi

Lokasi adalah salah satu konsep esensial geografi yang paling penting dalam pengamatan objek geografi. Ada 2 jenis lokasi, yaitu lokasi absolut yang didasarkan pada letak astronomis suatu wilayah dan letak relatif yang didasarkan pada letak geografisnya. Contoh konsep geografi ini misalnya terdapat pada lokasi Indonesia. Secara astronomis, letak Indonesia berada di 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT, sementara secara geografis, Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

6. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi adalah konsep esensial geografi yang memperhatikan kecenderungan persebaran geografis yangg mengelompok di suatu tempat. Contohnya, wilayah pedesaan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat petani (agraris) atau perumahan Polri yang warganya merupakan kelompok orang-orang yang bekerja di kepolisian.

7. Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan merupakan salah satu konsep esensial geografi yang terkait dengan fungsi ekonomi. Contohnya wilayah pegunungan mempunyai nilai kegunaan lebih tinggi bagi para petani dibandingkan para nelayan, atau ombak tinggi menjadi nilai lebih tinggi bagi para peselancar dibandingkan para nelayan.

8. Konsep Differensiasi Area

Differensiasi area adalah fenomena yang menyebabkan suatu wilayah memiliki nilai yang berbeda dengan wilayah lainnya. Konsep esensial geografi ini juga terkait dengan nilai ekonomi. Contohnya harga tanah di pinggir jalan akan lebih mahal dibandingkan harga tanah yang berada agak masuk atau jauh dari jalan.

9. Konsep Interaksi

Interaksi adalah konsep geografi yang berkaitan dengan ketergantungan suatu objek geografi dengan objek lainnya. Contohnya cuaca dingin di Eropa membuat masyarakatnya membutuhkan rempah-rempah untuk menghangatkan tubuh, sementara masyarakat Indonesia yang hidup di daerah tropis membutuhkan kulkas untuk menyimpan makanannya.

10. Konsep Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang merupakan konsep dasar geografi yang menyebabkan keterkaitan antara gejala dan fenomena dalam suatu ruang. Contohnya, orang yang tinggal di Rusia akan membutuhkan pakaian tebal karena cuaca yang dingin. Sedangkan orang yang tinggal di Indonesia membutuhkan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat karena cuacanya panas.

Konsep Esensial Geografi Menurut Henry J. Warman

Konsep adalah pengertian abstrak dari sesuatu hal. Konsep geografi akan selalu berhubungan dengan ruang, baik secara fisik maupun sosialnya. Banyak para ahli mengemukakan konsep geografi, ntara lain Henry J. Warman. Berikut 15 Konsep Geografi Menurut Henry J. Warman:

Konsep Geografi Menurut Henry J. Warman

  1. Konsep Wilayah (regional), yaitu lokasi atau tempat di permukaan bumi memiliki karakteristik tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan tempat lainnya.
  2. Konsep Lapisan Kehidupan (life layer), yaitu permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.
  3. Konsep Manusia sebagai Ekologi yang Dominan (man ecological dominant), yaitu manusia dapat mengubah permukaan bumi sesuai dengan kebutuhannya.
  4. Konsep Bumi sebagai Bola (globalism), yaitu bumi merupakan salah satu planet dari tata surya.
  5. Konsep Interaksi Keruangan (spatial interaction), yaitu gejala yang terdapat di permukaan bumi selalu saling berhubungan. Jika di tempat lain terjadi gejala, akan berhubungan dengan tempat lainnya. Misalnya, di daerah hulu terjadi erosi, maka di daerah hilir terjadi sedimentasi.
  6. Konsep Relasi Wilayah (area relationship), yaitu hubungan antar wilayah, Misalnya, rotan dari Kalimantan dijual ke Cirebon sebagai bahan baku kerajinan.
  7. Konsep Persamaan Wilayah (area likenesses), yaitu wilayah di permukaan bumi banyak yang memiliki kesamaan, baik keadaan alam maupun budaya masyarakat. Misalnya, kesamaan bahasa Melayudi Provinsi Riau, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
  8. Konsep Perbedaan Wilayah (area differences), yaitu wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan. Misalnya, di pulau Sumatra terdapat gajah, di pulau Kalimantan terdapat orang utan, dan di pulau Papua terdapat cendrawasih.
  9. Konsep Keunikan Wilayah (area uniqueness), yaitu setiap wilayah memiliki keunikan (ciri khas) tersendiri. Misalnya, Brasil dengan sungai amazonnya, dan Australia dengan Ayers Rock-nya.
  10. Konsep Persebaran Wilayah (area distribution), yaitu setiap gejala di permukaan bumi selalu tersebar.
  11. Konsep Lokasi Relatif (relative location), yaitu suatu gejala yang terjadi di permukaan bumi keadaannya selalu mengalami perubahan. Misalnya, Karawang saat ini merupakan lumbung padi Jawa Barat. Akan tetapi, dimungkinkan pada masa yang akan datang akan berubah karena saat ini banyak lahan pertanian yang sudah berubah menjadi kawasan pemukiman dan industri.
  12. Konsep Keuntungan (comparative advantage), yaitu manusia memanfaatkan alam sesuai dengan keuntungan dan dihasilkannya.
  13. Konsep Perubahan yang Terus Menerus (perpectual transformation), yaitu setiap gejala di permukaan bumi akak selalu mengalami perubahan.
  14. Konsep Sumber Daya Alam yang Dibatasi Budaya (culturally defined resources concept), yaitu pemanfaatan sumber daya alam akan selalu berkaitan dengan kemampuan teknologi manusia.
  15. Konsep Bumi Bulat di Atas Kertas Datar (round earth on flat paper), yaitu gejala-gejala di permukaan bumi dapat ditunjukkan dengan peta.