Memerankan Isi Fabel

Pada bagian ini kamu secara berkelompok akan memerankan isi fabel. Kerjasama dan kreativitasmu akan ditantang pada kegiatan kali ini.

 

Untuk dapat memerankan sebauah fabel diperlukan beberapa pengetahuan dalam hal pemeranan fabel tersebut. beberapa keterampilan dalam memerankan fabel antara lain sebagai berikut.

  1. Setiap kata atau kalimat dalam dialog fabel harus diucapkan atau dilafalkan dengan jelas tekanan keras lembutnya pengucapan.
  2. Tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata dalam kalimat atau intonasi yang digunakan harus tepat
  3. Menunjukkan gerakan tubuh (gerak-gerik) dan ekspresi wajah (mimik) yang sesuai dengan karakter atau watak tokoh fabel yang diperankan. Melalui mimik dan gerak tubuh, pemain juga harus dapat menunjukkan perasaan yang sedang dialami tokoh yang diperankan. Misalnya kegembiraan, kejengkelan, kejemuan, dan kesedihan
  4. Dalam dialog itu tergambar sifat dan tingkah laku setiap tokoh. Dari kata-kata dan gerak-geriknya tergambar watak jahat, baik hati, pemarah, pendendam, jujur, sabar, atau yang lainnya.

Cici dan Serigala

Struktur Orientasi

Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, dan Upi bermain bersama di tempat lapang di hutan. Tiba-tiba Cici melihat sesuatu tergeletak dalam bungkus plastik.

Struktur Komplikasi

Kalimat;
“Hai Teman-teman… lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik. “Wah… makanan teman-teman..” teriak Upi.

“Asyik… sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan. Cici mengambil kue itu, membuka bungkusnya dan tercium aroma harum dari kue itu. Tiba-tiba muncul niat liciknya.

Ah… kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa berbagi dengan mereka”. Gumamnya dalam hati.

“Teman-teman sepertinya kue ini bekal pak tukang kayu yang sering ke hutan ini, mungkin dia baru saja kesini dan belum pergi terlalu jauh. bagaimana jika kususullkan kue ini, bukankah menolong orang juga perbuatan mulia? Cici meyakinkan temannya.

Raut kecewa tergambar di wajah Upi dan Pusi, mereka gagal makan kue
yang beraroma lezat itu. Cici berlari menjauhi temannya dan memakan
kue itu sendiri. Tiba-tiba…

Bruukk..!!

“Aaahhgg… tolooong…” Cici menjerit keras. Seekor serigala muncul
dari balik semak dan langsung menerkam tubuh mungil Cici. Cici pun
menangis dan terus berteriak minta tolong.

“Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana agar ia bisa bebas dari
cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia mendapatkan ide.

Struktur Resolusi

Kalimat;
“Pak serigala, aku punya dua teman di sana. Bagaimana jika mereka ku
jemput ke sini supaya kamu dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berusaha
mengelabui serigala itu.

“Baiklah, segera panggil mereka tapi aku harus ikut di belakangmu.” jawab
serigala.

“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tidak mendengar langkah
kakimu. Aku khawatir mereka akan lari ketakutan.”

Cici pun berlari ke arah teman-temannya yang ditinggalkan tadi. Sementara serigala mengikutinya dengan langkah pelan. Menyadari hal itu Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali memanggil temannya.

“Ups…!”, kaki Cici tiba-tiba terasa ada yang menarik. Ia pun menjerit dan
bahkan tidak berani membuka mata.

“Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni aku..”

“Sst…, ini aku Ci, bukalah matamu, ini Upi dan Pusi..”

“Ayo cepat Ci…” dengan rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat.
Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis
tesedu-sedu.

Struktur Koda

Kalimat;
“Hik.. hik.. maafkan aku teman-teman, aku bersalah pada kalian. Aku telah berbohong..” Cici akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Temannya tidak marah apalagi membencinya. Cici pun berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.

“Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dengan bijak.

“Terimaksih kawan, aku janji tidak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici
dengan tulus.

1. Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel yang Dibaca

Tentukanlah tokoh, watak, dialog, dan latarnya!

  • Tokoh Singa Wataknya Tidak mengenal rasa takut, perkasa, dan tidak mau diganggu.
  • Tokoh Tikus Wataknya Cerdik dan suka menolong.

Latar tempat : Di sebuah hutan yang lebat, Goa

Latar waktu : Suatu hari, Beberapa hari sejak kejadian itu,

Latar suasana : Mengerikan (seluruh hutan mulai gemetar karena suara mengerikan)

2. Menentukan Urutan Cerita

Buatlah kerangka urutan peristiwa cerita fabel

  1. Awalnya diceritakan bahwa di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang ditakuti semua hewan. Binatang perkasa itu sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apapun.
  2. Kemudian pada suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan. Tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua.
  3. Tak disangaka saat tikus akan keluar gua ia tertangkap singa. Tikus memohon agar dibebaskan dan berjanji akan membantu singa.
  4. Tiba-tiba terdengar suara singa mengaum, dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan karena terjerat jaring pemburu. Si tikus pun mendengarnya. dan segera membebaskan singa dari jerat pemburu dengan memotong tali menggunakan gigi-giginya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
  5. Akhirnya singa berpikir bahwa tikus kecil itu dapat menolong dirinya yang sedah mengalami kesusahan. Singa dan tikus menjadi sahabat terbaik mulai hari itu.

3. Merancang Pemeranan dari Fabel yang Dibaca

Rancanglah kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan musik pengiring/ suasana/ properti yang sesuai isi fabel!

Kalimat Narator

  • Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya……..
  • Suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan…..
  • Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua……
  • Namun malang, saat itu terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.
  • Ternyata singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan dia datang kembali untuk beristirahat…..
  • Beberapa hari sejak kejadian itu, seperti biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling….
  • Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang dia bisa menuju tempat di mana suara itu berasal…….
  • Tanpa membuang waktu, dia mulai………

Dialog Tokoh

  • “Siapapun yang berani membangunkan aku saat tidur pasti akan kuterkam,” aumnya.
  • “Dia pergi ke suatu tempat. Apakah dia akan segera kembali?”
  • “Sepertinya aku harus segera kembali.” Pikiri si tikus
  • “Oh tidak dia akan segera masuk. Apa yang harus aku lakukan.” Si tikus gemetar.
  • ” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini …………………..
  • “Penguasa hutan dalam kesulitan.” pikir tikus. “Ini adalah kesempatan saya untuk bisa membantu dia sekarang”.
  • “Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas” cicit si tikus.
  • “Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya salah.” kata singa rendah hati.

Musik pengiring/properti

  • Suara auman Singa, properti bentuk tiruan gua dalam hutan.
  • Musik
  • Musik
  • Musik menegangkan
  • Musik sedih
  • Suara auman singa dalam jeratan pemburu
  • Musik menegangkan
  • Lagu berjudul “Kepompong”