Ciri-Ciri dan Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Tidak semua tindakan merupakan interaksi. Hakikat interaksi terletak pada kesadaran mengarahkan tindakan pada orang lain. Harus ada orientasitimbal-balik antara pihak-pihak yang bersangkutan, tanpa menghiraukan isiperbuatannya: cinta atau benci, kesetiaan atau pengkhianatan, maksud melukaiatau menolong.

 

Proses terjadinya interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
  2. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
  3. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yangmenentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
  4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama tidaknya tujuan tersebutdengan yang diperkirakan oleh pengamat.

Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Dalam proses sosial, interaksi sosial dapat terjadi apabila telah memenuhi dua persyaratan. Persyaratan tersebut yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.

Kontak Sosial

Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat (Abdul Syani, 2012). Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantara, alat tersebut misalnya: berupa telepon, radio, surat, dan lain-lain. Sedangkan kontak sosial secara langsung, adalah kontak sosial dengan bertatap muka dan berdialog langsung di antara kedua belah pihak. Dalam interaksi sosial, hal yang terpenting adalah perasaan saling mengerti antara kedua belah pihak. Dengan melalui kontak sosial, pihak lawan diharapkan memberikan reaksi (tanggapan) terhadap aksi yang diberikan.

Hubungan yang terjadi dalam kontak sosial dapat berupa hubungan yang positif maupun hubungan negatif. Kontak sosial positif dapat terjadi karena adanya hubungan yang saling menguntungkan dan perasaan saling mengerti antara kedua belah pihak, sehingga hubungan berlangsung lebih lama atau mungkin berulang-ulang yang dapat mengarah pada suatu kerja sama. Sedangkan kontak sosial negatif terjadi oleh karena tidak adanya saling pengertian yang mungkin telah merugikan salah satu atau kedua belah pihak, sehingga mengakibatkan suatu pertentangan atau perselisihan.

Komunikasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi (Abdul Syani, 2012: 155) komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perikelakuan orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi kepada orang yang telah menyampaikan perasaan. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami oleh pihak orang atau sekelompok orang yang lain. Apabila dalam suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi atau tidak saling mengetahui dan tidak saling memahami maksud dari masing-masing pihak, maka dalam situasi tersebut berarti tidak terjadi kontak sosial.