Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi

3.5/5 - (15 votes)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sebelumnya, selanjutnya kamu akan bertugas untuk menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi. Bacalah teks berikut yang berjudul D’topeng Museum Angkut dan kerjakan tugas-tugasnya di akhir teks.

 

Adapun beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat ringkasan, antara lain:

    • Mencatat teks yang akan diringkas dengan teliti;
    • Mencatat pokok-pokok gagasan yang menjadi inti teks
    • Merangkaikan kembali teks tersebut dengan kalimat sendiri secara ringkas berdasarkan pokok-pokok gagasan yang telah dicatat;
    • Menyunting ringkasan, baik dari segi isi maupun bahasa.

D’topeng Museum Angkut

D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.

Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.

Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.

Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.

Tugas 1

Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara tepat.

1) Apakah D’topeng Museum Angkut itu?
Jawab: D’topeng musium angkut salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, jawa timur

2) Sebutkan topeng apa yang disimpan di D’topeng?
Jawab: D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama

3) Jelaskan bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng?
Jawab: D’topeng seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk

4) Jelaskan bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng?
Jawab: D’topeng juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik

5) Apa manfaat D’topeng?
Jawab: Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya

Tugas 2

Selanjutnya berlatihlah untuk menemukan gagasan pokok dalam teks laporan hasil observasi. Temukanlah pokok-pokok penting teks D’topeng Museum Angkut.

  1. Gagasan pokok paragraf 1
    D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
  2. Gagasan pokok paragraf 2
    Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng.
  3. Gagasan pokok paragraf 3
    Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng.
  4. Gagasan pokok paragraf 4
    Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik.
  5. Gagasan pokok paragraf 5
    Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.

Tugas 3

Setelah berlatih memahami gagasan pokok laporan hasil observasi seperti di atas, tugasmu berikutnya adalah berlatih menyusun ringkas. Caranya, rangkaikanlah gagasan-gagasan pokok setiap paragraf hasil kerjamu di atas dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat.

  • Ringkasan gagasan pokok paragraf 1-3:

D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, dengan benda yang paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Selain topeng, ada juga barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng.

  • Ringkasan gagasan pokok paragraf 4 dan 5:

Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.

Konjungsi : dengan, selain, ada juga