Perbedaan Gerakan Kongres Nasional India Sebelum dan Setelah Dipimpin Mahadma Gandhi

4.8/5 - (5 votes)

India adalah negara yang berada di kawasan Asia Selatan yang tidak terlepas dari persentuhannya dengan bangsa barat. Sejak tahun 1612, India menjadi tujuan perusahaan dagang Inggris yang dikenal degan EIC (East Indian Company). Awalnya hubungan India dan inggris hanya sebatas perdagangan namun lama lama inggris melakukan imperalisme kepada India.

 

India pun melakukan perlawanan ke inggris dengan membentuk sebuah organisasi yang benama Indian National Congress (INC). Tokoh-tokoh yang terkenal dalam organisasi tersebut adalah Mahatma Gandhi, Pandhit J.nehru.B.G Tilak, Moh. Ali Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan. Gerakan nasionalisme India pun semakin mapan dengan membentuk Moslem League pada tahun 1906 yang dibentuk oleh Muhammad Alli Jinnah dan Liquat Ali Khan.

Latar Belakang Gerakan Kongres Nasional India

Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan ditandai berdirinya All Indian Nacional Congreso , atau biasa disebut Congres . Congres adalah semacam majeliskerakyatan yang didalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu,budha,dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liquit Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah ,B.G Tilaq dan Banerjee.

Timbulnya Nasionalisme India

  1. Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
  2. Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
  3. Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
  4. Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
  5. Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk memperoleh status yang sama.

Pemberontakan Sepoy

Pemberontakan Sepoy terjadi antara tahun 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang Inggris. Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny. Sebab utama perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy dengan minyak yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan mengenai hal itu.

Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan Bahadhursyah sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi merupakan gerakan yang kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran Negara feodal Moghol. Maka dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-orang Hindhu dan Sikh menganggap pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya penindasan penguasa Islam terhadap diri mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami kegagalan.

Akibat Pemberontakan Sepoy

  1. Dinasti Moghul mengalami keruntuhan (lenyap). Karena sultan Bahadur Syah ditangkap oleh Inggris kemudian diasingkan dan meninggal ditempat pengasingan. Padahal Sultan Bahadur Syah adalah raja Moghul yang terkahir.
  2. Hubungan antar bangsa Inggris dan India mengalami kerenggangan. Menurut pandangan onrang Inggris, yang menjadi biang daripada pemberonakan tentaa Sepoy adalah kaum Muslim. Pandangan yang negatif juga terbesit dalam kaum Muslim, karena mereka menganggap bahwa lenyapnya kerajaan Moghul karena ulanh dari Inggris.
  3. EIC dibubarkan oleh pemerintah Inggris, karena pihak Inggris merasa bahwa EIC telah meakukan berbagai penyimpangan.
  4. Rakyat India menjadi lebih mengintrospeksi kekuatan militernya, mereka akhirnya mengetahui kelemahan tentara Sepoy yang terkesan tergesa-gesa dalam melakukan setiap penyerangan.

Macam-Macam Pergerakan Nasional

Brahma Samaj

Brahma Samaj adalah salah satu organisasi yang memiliki tujuan melakukan pergerakan nasional. Namun, organisasi ini berbasis pada sosial keagamaan dimana tujuan organisasi ini adalah ingin membebaskan India dari penjajahan, namun berlandaskan pada aturan keagamaan. Organisasi ini didirikan oleh Ramahon Roy.

Arya Samaj

Organisasi ini juga merupakan organisasi berbasis keagamaan yang didirikan oleh Svami Dayananda Sarasvati pada tahun 1875. Tujuan keagamaan dari organisasi ini adalah menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman. Sementara tujuan dalam hal nasionalisme adalah meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil sisi positif dari kebudayaan Barat. Termasuk mendukung aturan Viceroy Lord Bentick yaitu membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti sati dan perkawinan anak-anak.

Rama krisna

Organisasi ini juga merupakan organisasi berbasis keagamaan yang didirikan oleh Svami Vivekananda pada tahun 1890-an. Svami Vivekananda adalah murid dari Rama Krishna. Ia mendirikan organisasi Rama Khrisna untuk menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu, meskipun bermacam-macam namanya.

Dalam hal menunjang pergerakan nasional, organisasi ini bertujuan memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah. Jadi, gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan batin, ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan mampu mengusir Inggris dari India. Dengan kata lain usaha melawan penjajahan secara damai dan tidak langsung.

Santineketan

Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.

The Indian Association

The Indian Association didirikan oleh Mr. Surendranath Bannerjie pada tahun 1876. Tujuan organisasi ini adalah untuk melakukan agitasi (hasutan) kepada para Indian Civil Service (Pegawai India) yang duduk di kursi pemerintahan. Mr. Surendranath Bannerjie merasa tidak terima melihat para pegawai India digaji minim oleh kolonial Inggris.

Selain itu organisasi ini juga bertujuan untuk memprotes UU persenjataan serta UU pers dari Viceroy Lord Lytton. Mr. Surendranath Bannerjie juga mempelopori pengumpulan dana nasional seluruh India (All Indian National Fund) untuk memberikan beasiswa kepada para pelajar India yang kurang mampu.

Muhammad Anglo Oriental College

Muhammad Anglo Oriental College adalah sebuah universitas yang didirikan oleh Sir Sayyid Ahmad Khan pada tahun 1860. Sir Sayyid Ahmad Khan dianggap sebagai “Bapak Moderniasasi Muslim Anak Benua India” karena beliau adalah tokoh muslim yang menggebrak pembaruan dalam dunia muslim. Upaya-upaya yang dilakukannya lebih terfokus pada bidang pendidikan.

Di antaranya adalah dengan mendirikan Muhammad Anglo Oriental College di Aligarh yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Muslim Aligarh. Melalui universitas ini, terlahir para pejuang kemerdekaan Islam seperti Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan.

Ajaran Mahadma Gandhi

Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut:

  1. Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
  2. Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
  3. Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.
  4. Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
  5. Suaraji yaitu gerakan untuk membentuk pemerintahan sendiri.

Berdirinya All Indian National Congress (AINC)

Lahirnya All Indian National Congress berawal dari gagasan untuk memperbaiki nasib rakyat India dengan cara menghimpun kaum Intelektual dari kalangan bangsa India sendiri. Kebetulan gagasan tersebut berasal dari seorang bernama Allan Oktavian Hume, seorang bekas Pegawai ICS berkebangsaan Inggris asal Scotland yang tinggal di Simla (India).

Terdapat tiga gagasan dalam benak Hume mengenai tujuan untuk menghimpun potensi kaum intelektual India yaitu :

  1. Mempersatuakan semua golongan yang ada pada rakyat.
  2. Pembaharuan dalam lapangan pembaharuan.
  3. Memperbaiki hubungan bangsa Inggris dengan rakyat India.

Gagasan ini dinyatakan didalam surat edaran yang dikirimnya kepada kaum terpelajar India pada tahun 1883. Gagasannya ini disambut oleh kaum terpelajar di India dengan perhatian yang besar persiapan-persiapan untuk mengadakan rapat pembentukannya akan di langsungkan di Poona (di pantai barat India) tetapi karena di kota tersebut timbul wabah penyakit, maka rapat di laksanakan di Bombay yang diketuai oleh W.C.Bannerji.

Pada bulan Desember 1885 diadakan pertemuan atau kongres yang pertama organisasi yang baru dibentuk itu di Bombay. Pada kesempatan tersebut organisasi tersebut di ubah menjadi All Indian National Congress. Kongres Nasional India tersebut bergerak untuk mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Inggris.

Rakyat India yang memiliki nasionalisme yang berpijak pada ajaran agama karena mayoritas pemimpin AINC beragama Hindu, sehingga gerakan-gerakan aksinyapun didasarkan pada ajaran agama Hindu, misalnya Mahatma Gandhi menyandarkan non koperasinya itu pada “Ahimsa”, yang melarang segala sikap penyerangan.

Inilah salah satu faktor yang mengakibatkan India didahului Indonesia, karena non koperasi India, menurut sukarno terlalu pasif, walaupun sebenarnya rakyat India mampu merebut kemerdekaan dengan kekerasan. Tapi ini semua terhalang oleh ajaran agama Hindu.

Pertemuan di Bombay itu tidak melahirkan keputusan-keputusan yang bersifat radikal, seperti tuntutan kemerdekaan, umumnya masih terlontar pernyataan-pernyataan loyal pada pemerintah Inggris yang dianggap telah melindungi India terhadap ancaman dari luar.

Tapi mereka memang masih mengira-ngira mengenai dasar atau tujuan umum perjuangan organisai kongres, namun demikian dalam kongres dihasilkan usulan-usulan sebagai berikut yang tertuju pada pemerintah Inggris :

  1. Penghapusan Dewan Penasehat Mentri Jajahan di London, karena dewan yang terdiri dari pensiunan pejabat itu sering memberikan usulan-usulan yang Konservatif sehingga merugikan rakyat India.
  2. Mengadakan susunan baru dalam Dewan Pembantu atau Penasehat Raja Muda (Supereme Concil). Anggaran belanja tingkat negara maupun propinsi harus dibicarakan terlebih dahulu dengan para anggota dewan pusat maupun propinsi, hendaknya para anggota legislative tersebut memiliki hak interpelasi, yaitu mengajukan pertanyaan pada Raja Muda India. Agar parlemen Inggris memiliki hak membatalkan putusan Raja Muda yang berlawanan dengan anggota terbanyak dalam Dewan. Dianggap tidak perlunya penambahan anggaran militer di India, mengingat mudahnya pendapatan negara dan kemakmuran rakyat.
  3. Mengkritik penaklukan Birma Hulu dan maksud menjadikanya sebagai jajahan Inggris yang digabungkan dengan India.

All Indian Muslim League (Liga Muslim)

Liga Muslim berdiri atas dasar rasa khawatir kaum muslim terhadap pemerintahan Kongres yang lebih mengedepankan masyarakat hindu. Dalam perkembangan Kongres, ada dua hal yang membuat komunitas muslim tidak nyaman dengan pemerintahan Kongres. Hal-hal tersebut adalah:

  1. Munculnya aliran radikal dalam Kongres yang diprakarsai oleh B.G. Tilak. Aliran ini sangat bersifat radikal dengan tujuan ingin menghidupka kembali tradisi politik dan keagamaan Hindu (Maratha) yang bersifat militan. Tilak berpendapat bahwa India hanya untuk bangsa Hindu.
  2. Tilak memprovokasi Kongres agar menolak rencana Viceroy Lord Curzon dalam perihal pembagian Benggala menjadi dua provinsi pada tahun 1905. Viceroy Lord Curzon berniat membagi Benggala menjadi Benggala Barat bagi penduduk Hindu, dan Benggala Timur bagi penduduk Islam. Pembagian ini sebenarnya bermaksud agar komunitas muslim di Benggala tidak terdesak oleh komunitas Hindu. Para masyarakat Islam sudah setuju atas pembagian wilayah ini. Namun, Tilak memprovokasi Kongres agar menolak usulan tersebut dengan argumen bahwa memecah Benggala berarti juga memecah belah Tanah Air India.

Dikarenakan dua hal tersebut, komunitas muslim semakin yakin untuk membentuk sebuah badan politik yang terpisah. Pada Oktober 1906, komunitas muslim mengirimkan delegasi kepada Viceroy Lord Minto di Simla dengan pemimpin Aga Khan. Mereka meminta kepastian hak wilayah terpisah bagi kaum muslim.

Kemudian, pada Desember 1906, kaum muslim menyelenggarakan pertemuan di Dacca dengan pimpinan Nawab Viqarul Mulk. Dalam pertemuan tersebut, mereka berhasil mendirikan organisasi Liga Muslim yang memiliki tujuan :

  1. Memperbesar rasa kesetiaan kaum Muslim terhadap pemerintah kolonial Inggris dan menghilangkan kesalahpahaman yang mungkin timbul
  2. Menjaga dan memajukan hak-hak dan kepentingan-kepentingan politik dari orang-orang Islam
  3. Mencegah timbulnya rasa permusuhan dari kaum muslim kepada golongan-golongan masyarakat lain