Jenis Kelinci Yang Biasa Dibudidayakan di Indonesia

5/5 - (3 votes)

Kelinci adalah salah satu hewan lucu yang saat ini sudah mulai banyak dikembangbiakkan untuk dipelihara dan dibudidaya. Ada banyak jenis kelinci yang dikenal di seluruh dunia namun hanya beberapa jenis saja yang biasa dan mudah untuk dibudidayakan di Indonesia.

 

Pada umumnya kelinci – kelinci tersebut dipelihara sebagai kelinci hias atau hewan kesayangan seperti anjing dan kucing atau burung. Yang sebenarnya kelinci – kelinci ini dapat dimanfaatkan daging dan bulunya.

Di Indonesia seperti di Kota Batu Malang, Yogyakarta atau kawasan wisata Kaliurang banyak ditemukan penjual sate kelinci dan di luar negeri sangat mudah menemukan toko – toko fashion yang menjual busana dan asesoris terbuat dari bulu kelinci.

Kelompok Kelinci Yang Dibudidayakan

Sekilas pandang seperti tidak ada perbedaan antara jenis kelinci hias dengan kelinci yang dipelihara guna diambil dagingnya. Masing – masing jenis terlihat imut – imut dan lucu.

Namun peternak profesional dengan mudah bisa membedakan antara kelinci hias dengan kelinci pedaging. Bisa dilihat dari produktivitasnya, perkembangbiakan dan jenis – jenis bulunya.

Jenis kelinci hias sengaja dikembangbiakkan untuk fungsi sebagai hewan peliharaan karena menonjolkan penampilan yang menawan yaitu imut dan lucu. Peternak akan memfokus pengembangan dengan bulu – bulu indah dan tebal serta memiliki bentuk tubuh mungil yang ideal.

Untuk mendapatkan kesempurnaan hasil bahkan saat ini indukan kelinci hias sudah mulai didatangkan dari luar negeri. Dibandingkan dengan kelinci pedaging, harga dan perawatan yang diperlukan dalam hal ini adalah lebih mahal.

Sepasang anakan kelinci hias dapat dijual dengan harga dapat mencapai ratusan ribu rupiah. Karena perawatan kelinci – kelinci ini haruslah telaten dengan membutuhkan pakan khusus dan vitamin untuk menumbuhkan bulu – bulu indahnya.

Dalam skala besar bulu – bulu tebal kelinci hias bisa diambil untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku membentuk wol (namun ini di Indonesia masih jarang dilakukan).   

Jenis kelinci pedaging pada umumnya dipelihara agar tumbuh besar, lebih gemuk, dan mudah untuk dikembangbiakkan. Tidak terlalu penting memperhatikan warna dan penampilan bulu yang difokuskan adalah kelinci – kelinci tersebut dalam kondisi sehat dan gemuk.

Harga sepasang anakan kelinci pedaging di Indonesia tidak terlalu mahal seperti di pasar hewan pasty Yogyakarta dipatok rata – rata Rp.80.000 s/d Rp.150.000 sepasang.

Beberapa Jenis Kelinci Budidaya

Meskipun hewan kelinci di Indonesia masih jarang diminati, namun tidak ada salahnya anda mengenal beberapa jenis kelinci yang umum dibudidayakan di Indonesia. Apa sajakah itu ? Mari lihat penjelasan di bawah ini.

1. Kelinci new zealand white

Orang awam pastilah mengira nama kelinci ini mencerminkan negara asalnya. Namun ternyata keliru karena kelinci ini justru berasal dari Amerika Serikat (AS) dari hasil persilangan dengan kelompok kelinci flemish giant.

Secara umum bobot new zealand white di pasaran di Indonesia bisa mencapai 5,5 Kg dengan rata – rata umur bisa mencapai 10 tahun.

Ketika memasuki usia untuk beranak kelinci ini mampu menghasilkan anakan hingga 12 ekor per pasang. Maka dari itu ras ini umum dipilih untuk dijadikan indukan guna beternak kelinci pedaging yang hanya memanfaatkan dagingnya saja.

Di Indonesia sekarang sudah cukup banyak dijumpai peternak kelinci jenis ini. Daging kelinci jenis ini lebih empuk dan sangat enak sehingga bisa dipotong – potong untuk dijadikan beragam masakan yang bercita rasa lezat.

Ciri utama dari kelinci ini adalah memiliki bulu putih albino dengan sepasang warna mata merah seperti kelinci Jawa atau kelinci lokal.

2. Kelinci english spot

Jenis kelinci ini sudah lama sekali dibudidayakan yaitu sekitar 1 abad yang lalu dan terkenal sebagai hasil persilangan kelinci jenis flemish giant, english lop, himalayan, angora, silver, dutch, dan patagonian.

Ciri khas yang menonjol adalah warna tubuhnya abu – abu, bintik coklat dan hitam. Pada bagian punggung didominasi oleh warna coklat, hitam, dan abu – abu sementara pada bagian mata, telinga dan hidung memiliki warna senada.  

3. Kelinci himalayan

Bentuk tubuh dan bulu – bulunya hampir sama dengan kelinci english sport hanya saja jenis kelinci hias ini mempunyai dominasi putih terhadap warna bulunya tetapi pada bagian hidung, telinga dan kaki berwarna lain.

Sementara pada bagian mata berwarna pink. Yang membedakan dengan jenis kelinci hias lainnya adalah ukuran tubuh dapat mencapai 3 Kg.

4. Kelinci havana

Kelinci pedaging jenis ini dikatakan sebagai salah satu ras kelinci paling tua di dunia yaitu sudah dikembangbiakkan sejak tahun 1898 yang lalu.

Pada awal tahun 1908, kelinci havana mengalami perkembangbiakan yang cukup pesat dengan daerah penyebaran yang sangat luas hingga ke seluruh negara – negara di Asia dan Amerika.

Menurut American Rabbit Breeders Association, kelinci – kelinci jenis havana memiliki 4 jenis varian warna seperti biru, hitam, coklat dan putih. Sementara rata – rata berat tubuhnya per ekor dapat mencapai 2 s/d 2,9 Kg.

5. Kelinci mini nederland himalayan 

Seperti namanya, jenis kelinci ini mempunyai bentuk tubuh yang sangat mini yang mana berat tubuhnya hanya berkisar mencapai 1 Kg saja.

Ini disebabkan karena kelinci jenis ini merupakan persilangan antara kelinci nederland dengan kelompok kelinci himalaya yang keduanya notabene sama – sama mempunyai ukuran tubuh mini atau sangat kecil. Cocok untuk dimanfaatkan sebagai kelinci hias.

Agar mendapatkan hasil yang lebih besar maka kelinci hias ini kerap dikawinkan silang dengan kelinci dutch.

6. Kelinci flemish giant  

Kelinci jenis ini adalah termasuk ke dalam kelompok kelinci yang dikembangbiakkan untuk diambil dagingnya. Seekor kelinci flemish giant dapat mencapai kisaran berat rata – rata 10 Kg.

Ciri yang menonjol adalah memiliki bentuk tubuh panjang dan mempunyai sepasang telinga yang lebar. Yang sering dijumpai dalam hal warna bulu adalah abu – abu gelap, hitam, hitam kecokelatan dan cokelat.

Untuk ras murni dari kelinci ini saat ini masih sulit untuk ditemukan sehingga para peternak hanya memeliharanya dari hasil silangan saja.  

7. Kelinci netherland dwarf

Jenis kelinci hias ini pada awalnya berkembang di Indonesia karena dibawa oleh warga Belanda pada masa kolonial. Pada masa ini kelinci – kelinci ini dipelihara di perkebunan – perkebunan sebagai salah satu hewan peliharaan seperti babi atau kuda.

Namun selanjutnya pertumbuhan tubuh kelinci ini sangat lambat dan justru memiliki bentuk tubuh mungil sehingga selanjutnya diputuskan untuk menjadikannya sebagai hewan hias saja.

8. Kelinci rex

Kelinci jenis ini berasal dari Amerika Serikat. Pada awal tahun 1980 warga AS mulai memelihara dan mengembangbiakkan kelinci jenis ini dalam skala besar sebagai salah satu hewan peliharaan.

Rex mempunyai banyak daging dari berat tubuh yang rata – rata gemuk sehingga disukai oleh sejumlah peternak untuk dibudidayakan sebagai pedaging. Peternakan kelinci rex pada umumnya berada di daerah yang berudara sejuk atau memiliki suhu rata – rata 15 derajat Celsius.

Sangat mudah mengenali rex dari bulu – bulu yang halus dan tidak mudah rontok sehingga beberapa peternak juga memanfaatkan kulitnya untuk beragam keperluan.

****

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang beberapa jenis kelinci yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.