Pengertian Masyarakat Aksara dan Praaksara Beserta Jejak Sejarahnya

5/5 - (1 vote)

Pernahkah Anda berpikir mengenai kehidupan masyarakat Indonesia ketika di masa aksara dan juga praaksara? Apakah Anda bisa membedakan apa yang dimaksud dengan masyarakat aksara dan masyarakat praaksara? Nah, untuk menjelaskan semua hal itu, simak pembahasan kami berikut ini.

 

Pengertian Masyarakat Aksara dan Praaksara

Masyarakat aksara adalah masyarakat yang sudah mengenal aksara maupun tulisan dan sudah dapat membaca aksara. Sedangkan masa praaksara adalah keadaan masyarakat dimana belum mengenal tulisan maupun aksara dan tentu saja belum mengenal maupun belum bisa membaca.

Biasanya masyarakat yang hidupnya masih dalam masa praaksara mewariskan masa lalu, ceritanya dan juga sejarahnya melalui warisan keluarga secara turun-temurun dari ayah maupun dari bapak ke putra dan putrinya, dari anaknya nanti kepada cucunya, dari cucunya ke cicitnya, dan kebawah-bawah lagi sampai seterusnya melalui tradisi lisan dan juga tutur.

Masyarakat pada masa praaksara ini terbagi atas tiga taraf hidup yakni:

  1. Masyarakat yang hidup dengan cara berburu hewan buas,
  2. Masyarakat yang hidup dengan cara bercocok tanam,
  3. Masyarakat yang sudah memiliki keterampilan maupun biasa disebut dengan undagi.

Sebelum agama hindu masuk ke indonesia, nenek moyang bangsa indonesia telah mengenal beberapa kebudayaan diantaranya seperti seni gamelan dan juga seni membatik yang masih ada sampai sekarang.

Jejak Sejarah Masyarakat Aksara dan Praaksara

Jejak sejarah pada masa praaksara dapat kita lihat kembali napak tilasnya pada folklore, mitologi, legenda, dongeng, upacara maupun lagu-lagu daerah. Jejak sejarah di Indonesia dibagi menjadi dua yakni jejak historis dan jejak non-historis.

Jejak historis adalah jejak sejarawan yang biasanya biasanya memiliki maupun mengandung informasi tentang kejadian historis maupun sejarah yang dapat digunakan untuk menyusun suatu sejarah.

Sedangkan jejak non-historis yakni suatu kejadian yang terjadi pada masa lalu yang biasanya di dalam peristiwa tersebut tidak memiliki nilai sejarah sama sekali dan kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan suatu peristiwa sejarah.

Dalam masyarakat aksara terdiri dari tiga rekaman tertulis yakni berupa:

  1. Sumber tertulis sejaman dan juga setempat
  2. Sumber tertulis sejaman tapi tidak setempat
  3. Sumber tertulis setempat tapi tidak sejaman.

Dalam perkembangan penulisan pada masa aksara maupun masa ketika seseorang maupun masyarakat telah mengenal tulisan terdapat tiga jenis penulisan yakni:

  1. Penulisan sejarah tradisional
  2. Penulisan sejarah kolonial, dan
  3. Penulisan sejarah nasional.

Nah, demikianlah sedikit informasi mengenai masyarakat pada masa aksara dan masa praaksara. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda.