Zat Warna Kuning pada Kunyit dan Temulawak

Kunyit dan temulawak merupakan salah satu dari banyaknya campuran bahan masakan oleh masyrakat nusantara. Namun masih banyak juga orang yang sulit membedakan antara keduanya dikarenakan bentuk fisiknya yang hampir mirip.

 

Kedua rempah-rempah ini memiliki warna yang hampir sama yaitu kunig orange. Perbedaan warna antara keduanya yaitu kunyit memiliki warna kuning orange yang lebih mencolok sedangkan warna kuning yang ada pada temulawak lebih pudar atau terang.

Kunyit dalam bahasa ilmiah disebut dengan (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Bagian yang digunakan dari kunyit dan temulawak adalah rimpangnya. Senyawa yang terkandung dalam rimpang kunyit dan temulawak adalah kurkumin (zat pewarna kuning).

Kurkumin pada kedua tanaman tersebut mempunyai efek antiperadangan, antioksidan, antibakteri, imunostimulan, sebagai kolagogum (menstimulasi dinding kantong empedu untuk meningkatkan sekresi cairan empedu yang berperan dalam pemecahan lemak), hipolipidemik (menurunkan kolesterol darah), hepatoprotektor (melindungi hati dari zat toksik), dan sebagai tonikum/penyegar.

Kunyit dan temulawak juga berfungsi sebagai antipiretik (menurunkan panas), mengurangi rasa sakit (analgetuk), melindungi lambung, peluruh haid, laktagoga, dan melancarkan sirkulasi darah. Kunyit juga berfungsi melebarkan saluran pernapasan.

Berdasarkan fungsi tersebut kunyit dan temulawak mempunyai khasiat pengobatan untuk berbagai penyakit. Di antaranya gejala flu seperti demam, pilek, dan hidung tersumbat. Juga untuk sesak napas, badan terasa lemas, nyeri sendi dan otot, rematik/peradangan sendi, radang lambung, gangguan pendernaan, hepatitis, sakit kuning, kolesterol tinggi, dan hipertensi.

Sifat tonikum pada kunyit dan temu lawak berkhasiat sebagai penyegar dan meningkatkan stamina sehingga badan tidak cepat lelah. Sedangkan sifat imunostimulan berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal berbagai serangan kuman penyebab penyakit, termasuk virus.

Efek antioksidannya berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas yang berbahaya yang dapat emmicu kanker dan penyakit lainnya. ”Efek antioksidan pada kunyit sangat kuat dibandingkan jenis rimpang lainnya, bahkan lebih kuat dari vitamin E,” kata Hembing. Itu karena kandungan kurkumin kunyit lebih tinggi daripada rimpang lainnya. Bisa dilihat dari daging rimpangnya yang berwarna kuning oranye.

Kurkumin juga mempunyai efek lain

Menurut drh CA Nidom MS, ahli biologi molekuler dari Universitas Airlangga, Surabaya, kurkumin pada kunyit dan temu lawak mempunyai efek menurunkan sitokin, yaitu protein yang membuat sel-sel kekebalan tubuh berproduksi, tumbuh dan mati. Pada kasus flu burung terjadi peningkatan sitokin secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel dan memperparah kondisi pasien.