Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan dalam Teks Ceramah

3.2/5 - (84 votes)

Dibagian ini kamu akan mempelajari tentang mengidentifikasi isi dan struktur dalam teks ceramah dan mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam teks ceramah.

 

Kegiatan 1

Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah

Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.

1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.

a. Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat sangat menurun kesantunannya dibandingkan zaman saya dahulu ketika kita kanak-kanak. Hal ini dikarenakan ungkapan-ungkapan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.

Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

b. Isi (Rangkaian Argumen)
Di lingkungan masyarakat memperlihatkan penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Selain itu, ketidaksantunan berhubungan dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya karena kesantunan berbahasa tidak hanya berkaitan dengan ketepatan saat memilih kata atau kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

c. Penutup (Penegasan Kembali)
Berbahasa santun harusnya sudah menjadi suatu yang wajib dilakukan oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dididik berbahasa santun. Karena jika dibiarkan, rasa kesantunan itu tidak akan ada sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, situasi ini tidak diharapkan oleh semua orangtua.

Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.

Tugas

1. a. Berkelompoklah dan diskusikanlah struktur teks tentang sikap berbahasa para siswa.
b. Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.

2. a. Bacakanlah laporan kerja kelompokmu di depan kelompok lain.
b. Mintalah penilaian/tanggapan mereka atas laporan tersebut.
c. Gunakanlah format seperti berikut.

Contoh Jawaban

Bagian-Bagian Teks
a. Tesis

Isi Teks
“Punya gua kemarin hilang”, “Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?”. “Gua apa: Gua Selangor atau Gua Jepang.” Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolaah tersebut. Kelompok pertama kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Sementara itu, kelompok kedua memiliki sikap kritis terhadap kaidah penggunaan bahasa temannya. Mereka mengetahui makna kata gua yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ‘lubang besar pada kaki gunung’. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selangor, Gua Jepang, Gua Pamijahan, dan seterusnya.

Penjelasan
Bagian ini mengenalkan permasalahan utama, yaitu tentang ragam penggunaan bahasa di kalangan pelajar.

Bagian-Bagian Teks
b. Rangkaian argumen

Isi Teks
Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang “asyik” dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, baik dalam pergaulan ataupun ketika mereka sudah masuk dunia kerja. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya sendiri; tidak hanya oleh kalangan pelajar, tetapi juga oleh para pejabat dan wakil rakyat. Seorang pejabat negera berkata dalam sebuah wawancara televisi, “Content undang-undang tersebut nggak begitu, kok. Ada dua item yang harus kita perhatikan di dalamnya.” Pejabat tersebut tampaknya merasa dirinya lebih hebat dengan menggunaakan kata content daripada kata isi atau kata item daripada kata bagian atau hal.

Penjelasan
Bagian ini merupakan salah satu argumen mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang masih
memiliki kekurangan dan kekeliruan.

Bagian-Bagian Teks
c. Penegasan (kembali)

Isi Teks
Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur ilmiah sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku. Dari literatur tersebut mereka dapat mencontoh tentang cara berpikir, berasa, dan berkomunikasi dengan bahasa yang lebih logis dan tertata.

Penjelasan
Bagian ini merupakan hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan adanya pemaparan berupa saran yang disertai alasan.

2. Menyajikan hasil laporan di depan kelas. Kemudian kelompok lain menilai dan memberi tanggapan berdasarkan format yang telah disajikan dengan aspek penilaian (a) ketepatan isi laporan; (b) kelengkapan bagian-bagian laporan; (c) kebakuan dalam penggunaan kata/kalimat; (d) kebakuan ejaan/tanda baca.