Dasar Sikap In Group dan Out Group

Seiring dengan terbentuknya suatu kelompok sosial, timbul pula sikap dan perasaan diantara para anggotanya yang disebut perasaan In-Group. Sedangkan orang-orang yang tidak termasuk dalam In-Group, maka dapat disebut dengan Out-Group. Sikap dan perasaan terhadap anggota In-Group adalah sikap dan perasaan kepada orang dalam, sedangkan sikap dan perasaan terhadap anggota out-group adalah sikap dan perasaan kepada orang luar.

 

Perasaan in group dan out group merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. Anggota-anggota suatu kelompok sosial tertentu, sedikit banyaknya akan mempunyai kecenderungan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan kelompoknya sendiri merupakan sesuatu yang terbaik apabila dibandingkan dengan kebìasaan-kebiasaan kelompok lainnya.

Perasaan in group atau out group didasari dengan sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Sikap etnosentris tersebut sering disamakan dengan sikap memercayai sesuatu, sehingga kadang-kadang sukar sekali bagi yang bersangkutan untuk mengubahnya, walaupun dia menyadari bahwa sikapnya salah. Sikap etnosentris disosialisasikan atau diajarkan kepada anggota kelompok sosial, sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan yang lain.

Didalam proses tersebut sering kali digunakan stereotip, yakni gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. Keadaan demikian sering kali dijumpai dalam sikap suatu kelompok etnis terhadap kelompok etnis Iainnya, misalnya golongan orang-orang berkulit putih terhadap orang-orang Negro di Amerika Serikat.

Sikap demikian mempunyai aneka macam dasar yang saling berhubungan bahkan kadang-kadang berlawanan satu dengan lainnya. Misalnya, seseorang yang tergolong ke dalam suatu kelompok etnis tertentu, sikapnya mungkin berbeda dengan sikap kelompoknya sendiri karena memeluk agama lain atau berbeda daerah kelahirannya.

In group dan out group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Dalam masyarakat-masyarakat yang bersahaja, mungkin jumlahnya tidak begitu banyak apabila dibandingkan dengan masyarakat-masyarakat yang sudah kompleks, walaupun dalam masyarakat-masyarakat yang sederhana tersebut perbedaan-perbedaannya tidak begitu tampak dengan jelas.

Oleh karena tu, dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial merupakan in group bagi anggotanya. Konsep tersebut dapat diterapkan terhadap kelompok-kelompok sosial yang relatif kecil sampai yang terbesar, selama para anggotanya mengadakan identifikasi dengan kelompoknya.